(sumber foto: garki.deviantart.com on google.com)
Pagi ini, Sabtu (15 Agustus 2015), saya merasakan apa itu kegagalan. Saya berniat menuliskannya dalam blog ini sebagai bagian dari proses perjalanan hidup. Dan semoga bisa menjadi pengingat bahwa saya pernah gagal, dan harus bangkit kembali untuk meraih sukses.
Pagi ini, sekitar pukul 3:15 saya coba buka website dari salah satu konsultan yang digunakan oleh perusahaan untuk merekrut calon karyawan baru. Ya, saya telah melalui beberapa tahapan tes seleksi calon karyawan baru di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Program Management Trainee atau MT. Alamat website jasa rekruter yang digunakan saat itu ada di http://www.bandungoc.com/
Pertama-tama, saya akan membagikan beberapa info awal dari proses seleksi yang saya ikuti yakni seleksi online. Pada seleksi pendaftaran online, bersyukur ternyata saya bisa lolos. Padahal apa yang saya apply via online tersebut masih belum memenuhi standar kelengkapan berkas yang diminta. Salah satunya adalah tentang adanya Ijazah atau Surat Keterangan Lulus (SKL). Saat itu, SKL belum bisa dikeluarkan oleh jurusan. Apa boleh buat, namanya juga baru saja selesai sidang Tugas Akhir, ya coba daftar saja. Toh gratis, kan.
Namun akhirnya saya juga diundang untuk melakukan tes tulis, artinya lolos seleksi berkas online, saya bersyukur.
Namun akhirnya saya juga diundang untuk melakukan tes tulis, artinya lolos seleksi berkas online, saya bersyukur.
Pada tanggal 8 dan 9 Agustus (Sabtu dan Minggu), di adakan tes tulis di Kampus ITS Surabaya. Hari pertama, yakni pada Sabtu-nya, di lakukan psikotes yang di awali dengan tes koran. Lebih jauh tentang tes koran ini, Anda bisa browsing di internet. Sebenarnya, serangkaian tes ini adalah sesuatu yang sama sekali baru bagi saya. Ya, maklum saja. Saya baru mau di wisuda akhir bulan September yang akan datang. Bagi saya yang masih awal begini, tes ini cukup menarik. Dan melelahkan.
Dimana menariknya?
Ya, tes koran ini disediakan dalam ukuran kertas yang cukup besar. Kira-kira ukuran A2 atau sekitar itu. Perintahnya hanyalah menjumlah dua angka yang saling berdekatan, dari atas ke bawah. Dan apabila ada perintah dari instruktur, maka lakukanlah perintah tersebut. Seperti perintah "garis", maka garislah pada posisi dimana Anda sedang mencoba menjumlahkan angka tersebut.
Dan tes koran pun dimulai. Karena ini sesuatu yang perdana bagi saya, maka saya coba amati apa yang dilakukan oleh para peserta yang lainnya. Saya melihat, beberapa dari mereka (yang saya tebak sudah berpengalaman ikut tes semacam ini) melakukan tindakan semacam melipat kertas itu menjadi dua bagian.
Akhirnya, saya pun mengikuti cara tersebut. Saya lipat kertas itu menjadi dua bagian. Dan benar saja. Terlihat lebih memudahkan, karena ukurannya yang tak terlalu besar. Dan lagi, hanya memakai kursi kuliah dengan meja lipat.
Dalam proses pengerjaan, saya dengan seenaknya dan asik saja menjumlahkan. Tetapi, sampai di pertengahan jalan, saya merasa ada yang salah. Apa yang salah? Saya tidak memperhatikan instruksi yang menyatakan harus mengerjakan dari atas ke bawah. Apabila satu lajur selesai (atas ke bawah), maka pengerjaan lajur selanjutnya adalah dimulai dari atas kembali. Dan seterusnya.
Sebaliknya, yang saya lakukan adalah mengerjakannya secara mengular. Dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, terus ke lajur selanjutnya secara mengular. Sampai setengah bagian kertas, saya merasa bahwa telah membuat kesalahan fatal. Tetapi, sudah terlanjur. Maka saya biarkan saja. Ya Sudahlah, terngiang nyanyian Bondan Prakoso saat itu juga.
Dimana menariknya?
Ya, tes koran ini disediakan dalam ukuran kertas yang cukup besar. Kira-kira ukuran A2 atau sekitar itu. Perintahnya hanyalah menjumlah dua angka yang saling berdekatan, dari atas ke bawah. Dan apabila ada perintah dari instruktur, maka lakukanlah perintah tersebut. Seperti perintah "garis", maka garislah pada posisi dimana Anda sedang mencoba menjumlahkan angka tersebut.
Dan tes koran pun dimulai. Karena ini sesuatu yang perdana bagi saya, maka saya coba amati apa yang dilakukan oleh para peserta yang lainnya. Saya melihat, beberapa dari mereka (yang saya tebak sudah berpengalaman ikut tes semacam ini) melakukan tindakan semacam melipat kertas itu menjadi dua bagian.
Akhirnya, saya pun mengikuti cara tersebut. Saya lipat kertas itu menjadi dua bagian. Dan benar saja. Terlihat lebih memudahkan, karena ukurannya yang tak terlalu besar. Dan lagi, hanya memakai kursi kuliah dengan meja lipat.
Dalam proses pengerjaan, saya dengan seenaknya dan asik saja menjumlahkan. Tetapi, sampai di pertengahan jalan, saya merasa ada yang salah. Apa yang salah? Saya tidak memperhatikan instruksi yang menyatakan harus mengerjakan dari atas ke bawah. Apabila satu lajur selesai (atas ke bawah), maka pengerjaan lajur selanjutnya adalah dimulai dari atas kembali. Dan seterusnya.
Sebaliknya, yang saya lakukan adalah mengerjakannya secara mengular. Dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, terus ke lajur selanjutnya secara mengular. Sampai setengah bagian kertas, saya merasa bahwa telah membuat kesalahan fatal. Tetapi, sudah terlanjur. Maka saya biarkan saja. Ya Sudahlah, terngiang nyanyian Bondan Prakoso saat itu juga.
Selesai tes koran, di lanjutkan dengan jenis soal psikotes lainnya.
Yang cukup menarik juga disini adalah tes menggambar. Ada beberapa kotak, tepatnya 8 kotak yang berisi bagian kecil gambar dan Anda diminta untuk menyelesaikan gambarnya sesuai dengan kreativitas Anda. Saya kebetulan, malam hari sebelum tes, mencoba untuk browsing di internet. Otomatis, gambar yang saya bikin beberapa gak jauh beda dengan yang dicontohkan di internet. Ini bagi saya juga bagian dari kegagalan saya. Saya yakin, pihak penyelenggara tes juga sudah mengetahui. Apalagi dengan banyaknya peserta yang apabila mereka juga belajar dari internet, dan memakai gambar yang sama, tentunya dari penyelenggara tes sudah dapat menebaknya dengan mudah. "Dafuq", mungkin begitu pikir para rekruter. Maka, saran saya kepada yang mau tes ini untuk mempersiapkan gambarnya sekreatif mungkin, menurut persepsi dan karya sendiri. Itu jauh lebih baik.
Yang cukup menarik juga disini adalah tes menggambar. Ada beberapa kotak, tepatnya 8 kotak yang berisi bagian kecil gambar dan Anda diminta untuk menyelesaikan gambarnya sesuai dengan kreativitas Anda. Saya kebetulan, malam hari sebelum tes, mencoba untuk browsing di internet. Otomatis, gambar yang saya bikin beberapa gak jauh beda dengan yang dicontohkan di internet. Ini bagi saya juga bagian dari kegagalan saya. Saya yakin, pihak penyelenggara tes juga sudah mengetahui. Apalagi dengan banyaknya peserta yang apabila mereka juga belajar dari internet, dan memakai gambar yang sama, tentunya dari penyelenggara tes sudah dapat menebaknya dengan mudah. "Dafuq", mungkin begitu pikir para rekruter. Maka, saran saya kepada yang mau tes ini untuk mempersiapkan gambarnya sekreatif mungkin, menurut persepsi dan karya sendiri. Itu jauh lebih baik.
Setelah itu diminta untuk menggambar pohon dikotil. Saya coba gambar pohon rambutan saat itu, yang pernah saya miliki di depan rumah. Namun, gambar saya tak selesai. Saya terlalu idealis dalam menggambarkannya. Sehingga, waktu saya tak cukup. Ya, catatan di sini adalah waktu yang terbatas. Sebenarnya untuk waktu ini, relatif untuk semua jenis tes sangatlah terbatas. Karena memang tujuannya untuk mencari calon karyawan yang terbaik, yang bekerja cepat dan tahan dalam menghadapi tekanan. Jadi, pada bagian jenis tes ini saya sarankan agar sering-sering berlatih. Gambar semirip mungkin, sebaik mungkin, namun selesai. Itu intinya. Meski ada yang bilang: nggak harus mirip dan detail.
Dalam psikotes tersebut, sebenarnya tak hanya tentang gambar saja.
Ada juga tes tentang logika, nalar, dan bentuk lainnya. Yang hampir mirip dengan TPA (Tes Potensi Akademik). Dan setelah psikotes selesai, tes selanjutnya beralih ke TPA. Umum saja, seperti: sinonim, antonim, silogisme, deret angka dan geometri, hitungan cepat, penarikan kesimpulan dari paragraf, dan terakhir adalah hafalan. Saya paling mahir di hafalan saat itu.
Saya cukup kaget juga, jeda waktunya (antara psikotes dan TPA) sangat pendek. Beberapa menit saja. Padahal leher juga lelah dan agak pusing karena mata saya minus (efek melihat angka berderet-deret pada tes koran).
Pada bagian TPA ini juga memerlukan kemampuan otak yang cerdas. Nggak harus pintar, tapi cerdas. Itu artinya, yang perlu Anda lakukan adalah sering-seringlah untuk berlatih. Sering-sering mengerjakan soal dan lain sejenisnya. Itu poinnya.
Dan satu lagi yang penting: istirahat yang cukup malam atau sehari sebelumnya. Kalau bisa lebih.
Ada juga tes tentang logika, nalar, dan bentuk lainnya. Yang hampir mirip dengan TPA (Tes Potensi Akademik). Dan setelah psikotes selesai, tes selanjutnya beralih ke TPA. Umum saja, seperti: sinonim, antonim, silogisme, deret angka dan geometri, hitungan cepat, penarikan kesimpulan dari paragraf, dan terakhir adalah hafalan. Saya paling mahir di hafalan saat itu.
Saya cukup kaget juga, jeda waktunya (antara psikotes dan TPA) sangat pendek. Beberapa menit saja. Padahal leher juga lelah dan agak pusing karena mata saya minus (efek melihat angka berderet-deret pada tes koran).
Pada bagian TPA ini juga memerlukan kemampuan otak yang cerdas. Nggak harus pintar, tapi cerdas. Itu artinya, yang perlu Anda lakukan adalah sering-seringlah untuk berlatih. Sering-sering mengerjakan soal dan lain sejenisnya. Itu poinnya.
Dan satu lagi yang penting: istirahat yang cukup malam atau sehari sebelumnya. Kalau bisa lebih.
Jeda sholat dhuhur, sembari makan siang dan menunggu siapa saja yang lolos ke tahap tes selanjutntya. Sistem seleksi yang dipakai dalam proses seleksi ini adalah sistem gugur. Bagi yang tidak lolos ke tahap selanjutnya, itu berarti Anda sudah dapat meninggalkan tempat tes.
Sampai sini, ternyata saya lolos psikotes.
Dan tahapan tes selanjutnya adalah tes TOEFL ITP, kemudian berlanjut dengan Job Test. Wah, ketemu TOEFL lagi. Saya akui, saya kurang cakap dalam berbahasa inggris. Ya, salah satunya karena kurang belajar dengan baik, dan tak ada persiapan sama sekali dalam menghadapi tes ini. Apalagi pas bagian listening, saya yakin yang lain juga agak kewalahan karena saat itu memang ruangan yang dipakai adalah ruangan untuk seminar. Jadi, bagi Anda yang ingin lolos tes rekrutmen seperti ini, yang kira-kira isi materi tes hampir sama, sering-seringlah berlatih soal. Tes keduanya berlangsung sampai jam 5-an sore.
Untuk Job Test sendiri, nanti posisi duduk akan dikelompokkan sesuai jurusan masing-masing. Bisa dimengerti karena bertujuan untuk memudahkan distribusi soal. Saat itu, soal ada 5 buah. Hanya seputar pengetahuan dasar dari jurusan masing-masing. Kebetulan saya dari Metalurgi, sudah bisa ditebak bahwa soal Diagram Fasa pasti keluar. Dan benar saja adanya, dia keluar.
Malam harinya, selesai Job Test dan sholat maghrib di umumkan siapa saja yang lolos ke tahap berikutnya. Yep, lagi-lagi sistem gugur diberlakukan. Sampai sini, ternyata nama saya masih ada. Alhamdulillah.
Sampai sini, ternyata saya lolos psikotes.
Dan tahapan tes selanjutnya adalah tes TOEFL ITP, kemudian berlanjut dengan Job Test. Wah, ketemu TOEFL lagi. Saya akui, saya kurang cakap dalam berbahasa inggris. Ya, salah satunya karena kurang belajar dengan baik, dan tak ada persiapan sama sekali dalam menghadapi tes ini. Apalagi pas bagian listening, saya yakin yang lain juga agak kewalahan karena saat itu memang ruangan yang dipakai adalah ruangan untuk seminar. Jadi, bagi Anda yang ingin lolos tes rekrutmen seperti ini, yang kira-kira isi materi tes hampir sama, sering-seringlah berlatih soal. Tes keduanya berlangsung sampai jam 5-an sore.
Untuk Job Test sendiri, nanti posisi duduk akan dikelompokkan sesuai jurusan masing-masing. Bisa dimengerti karena bertujuan untuk memudahkan distribusi soal. Saat itu, soal ada 5 buah. Hanya seputar pengetahuan dasar dari jurusan masing-masing. Kebetulan saya dari Metalurgi, sudah bisa ditebak bahwa soal Diagram Fasa pasti keluar. Dan benar saja adanya, dia keluar.
Malam harinya, selesai Job Test dan sholat maghrib di umumkan siapa saja yang lolos ke tahap berikutnya. Yep, lagi-lagi sistem gugur diberlakukan. Sampai sini, ternyata nama saya masih ada. Alhamdulillah.
Untuk besoknya, adalah Focus Group Discussion (FGD) dan Wawancara Kerja.
Dalam FGD ini ternyata, yang saya rasakan adalah saya melakukan kesalahan fatal juga. Saya tak menyelesaikan pertanyaan dengan cukup baik. Saya hanya menjawabnya dengan poin-poin saja. Meskipun saya yakin poin-poin yang saya tawarkan itu bagus (ya, pengalaman organisasi mengajarkan saya untuk bikin tata kelola organisasi, visi, misi, renstra, tupoksi, dan sebagainya) tetapi saya tak melengkapinya dengan waktu, gambar, kendala, proses, dan lain-lain yang mungkin bisa saja melengkapinya. Pada bagian ini, sepertinya kita harus benar-benar mengeluarkan kemampuan terbaik dan kreatifitas kita. Tentunya saat diskusi itu sendiri. Saya cukup emosi, karena saat itu alur diskusi tidak jelas dan pembawa arah diskusi atau moderator kurang bisa untuk memimpin. Terlalu menerima suara, akhirnya suara yang masuk adalah hal-hal kecil, menjadi hal yang didiskusikan, dan menjadi solusi. Setidaknya itu yang saya rasakan. Subjektif memang. Apa boleh buat, ini pengalaman perdana meski dalam diskusi riil yang beginian bukan perdana.
Saya agak kesal mungkin juga karena waktu yg terlalu pendek, sekiranya hanya sebagai formalitas saja kesannya. Atau memang begitu desainnya. Oh ya, saat FGD juga diberi kertas. Jangan lupa juga untuk tulis pendapatnya disana.
Dalam FGD ini ternyata, yang saya rasakan adalah saya melakukan kesalahan fatal juga. Saya tak menyelesaikan pertanyaan dengan cukup baik. Saya hanya menjawabnya dengan poin-poin saja. Meskipun saya yakin poin-poin yang saya tawarkan itu bagus (ya, pengalaman organisasi mengajarkan saya untuk bikin tata kelola organisasi, visi, misi, renstra, tupoksi, dan sebagainya) tetapi saya tak melengkapinya dengan waktu, gambar, kendala, proses, dan lain-lain yang mungkin bisa saja melengkapinya. Pada bagian ini, sepertinya kita harus benar-benar mengeluarkan kemampuan terbaik dan kreatifitas kita. Tentunya saat diskusi itu sendiri. Saya cukup emosi, karena saat itu alur diskusi tidak jelas dan pembawa arah diskusi atau moderator kurang bisa untuk memimpin. Terlalu menerima suara, akhirnya suara yang masuk adalah hal-hal kecil, menjadi hal yang didiskusikan, dan menjadi solusi. Setidaknya itu yang saya rasakan. Subjektif memang. Apa boleh buat, ini pengalaman perdana meski dalam diskusi riil yang beginian bukan perdana.
Saya agak kesal mungkin juga karena waktu yg terlalu pendek, sekiranya hanya sebagai formalitas saja kesannya. Atau memang begitu desainnya. Oh ya, saat FGD juga diberi kertas. Jangan lupa juga untuk tulis pendapatnya disana.
Kemudian, singkat saja, lanjut ke tahap wawancara kerja. Kurang lebih waktu wawancara ini selama 30 menit. Biasanya, di sini ini merupakan yang penting. Dan karena pengalaman ini sesuatu yang awal dan pertama kalinya bagi saya dalam wawancara kerja, saya dalam menjawabnya biasa-biasa saja. Dalam artian, saya menjawab secukupnya saja. Sayangnya, ketika di tanya soal keilmuan, saya lupa. Karena bidang fokus yang ditanyakan sedikit berbeda. Saya kurang belajar. Tepatnya, saya harus belajar lagi ilmu-ilmu yang sudah lama saya tinggalkan pada semester-semester muda lalu.
Meskipun saya pernah melakukan Kerja Praktek di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk, tak lantas menjadikan saya akan lulus tes dengan mudah. Usaha dan kerja keras dari masing-masing calon itulah yang utama. Bahkan, karena saya bilang saya pernah KP di sana, mereka (pewawancara) malah bertanya banyak hal tentang KS dan proses produksi di bagian pabrik yang lain, dimana saya tidak di tempatkan disana. Yang profil PTKS tentu saya bisa jawab dengan mudah. Sebenarnya saya cukup banyak tahu tentang perusahaan ini, di bandingkan dengan yang lainnya - sesama peserta dari satu jurusan. Saya yakin, karena saya sudah mempelajarinya dengan cukup baik. Saat kerja praktek dan juga saat menulis tentang "Membangun Budaya Organisasi".
Meskipun saya pernah melakukan Kerja Praktek di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk, tak lantas menjadikan saya akan lulus tes dengan mudah. Usaha dan kerja keras dari masing-masing calon itulah yang utama. Bahkan, karena saya bilang saya pernah KP di sana, mereka (pewawancara) malah bertanya banyak hal tentang KS dan proses produksi di bagian pabrik yang lain, dimana saya tidak di tempatkan disana. Yang profil PTKS tentu saya bisa jawab dengan mudah. Sebenarnya saya cukup banyak tahu tentang perusahaan ini, di bandingkan dengan yang lainnya - sesama peserta dari satu jurusan. Saya yakin, karena saya sudah mempelajarinya dengan cukup baik. Saat kerja praktek dan juga saat menulis tentang "Membangun Budaya Organisasi".
Tetapi, dalam proses seleksi ini saya banyak belajar dan mendapatkan sesuatu. Saya juga cukup kaget, betapa penampilan para pesertanya sangat necis-necis saat itu, banyak yang pakai dasi, kemeja baru, sepatu mengkilap, rambut rapi, dan lain-lain. Ya, itu bisa diartikan bahwa mereka menghargai diri mereka sendiri. Ajining rogo soko busono.
Dari segi peserta, di Surabaya yang satu bidang dengan saya (Teknik Metalurgi) ada 12 peserta termasuk saya. Sementara yang akan di ambil hingga MT ada 7 saja secara nasional. Dari 12 peserta di Surabaya, 4 dari angkatan 2011, 4 dari 2010, 3 dari 2009 dan 1 dari 2008. Ya, apalagi dari angkatan 2011, yang baru mengambil TA semester 8 hanya saya saja. Ketiga yang lain sudah mengambil TA di semester 7. Maka, dalam berkas verifikasi pada pagi harinya, saya masih kekurangan berkas berupa SKL yang tidak ada (karena memang belum bisa dikeluarkan oleh jurusan), transkrip nilai yang juga belum keluar nilai dari Tugas Akhir (tanggal segitu baru selesai masa sidang TA) dan legalisir pun juga tidak ada, di tambah dengan surat kuning yang juga tidak ada. Lengkaplah sudah. Jadi, bagi teman-teman yang mau tes beginian, persiapkan dengan baik berkas-berkas yang di butuhkan. Meski, kemampuan Anda jauh lebih penting. Tapi, berkas juga penting.
Dari segi peserta, di Surabaya yang satu bidang dengan saya (Teknik Metalurgi) ada 12 peserta termasuk saya. Sementara yang akan di ambil hingga MT ada 7 saja secara nasional. Dari 12 peserta di Surabaya, 4 dari angkatan 2011, 4 dari 2010, 3 dari 2009 dan 1 dari 2008. Ya, apalagi dari angkatan 2011, yang baru mengambil TA semester 8 hanya saya saja. Ketiga yang lain sudah mengambil TA di semester 7. Maka, dalam berkas verifikasi pada pagi harinya, saya masih kekurangan berkas berupa SKL yang tidak ada (karena memang belum bisa dikeluarkan oleh jurusan), transkrip nilai yang juga belum keluar nilai dari Tugas Akhir (tanggal segitu baru selesai masa sidang TA) dan legalisir pun juga tidak ada, di tambah dengan surat kuning yang juga tidak ada. Lengkaplah sudah. Jadi, bagi teman-teman yang mau tes beginian, persiapkan dengan baik berkas-berkas yang di butuhkan. Meski, kemampuan Anda jauh lebih penting. Tapi, berkas juga penting.
Ada hal lain juga yang ingin saya bagikan, kebetulan dari teman saya yang lolos ke tahap berikutnya, berupa Medical Check Up, dan wawancara manajemen, pernah cerita ke saya bahwa ia menderita buta warna parsial. Nah, hal seperti ini juga menjadi bagian dari proses seleksi. Kebetulan ia lolos seleksi sampai tahap ini, tetapi sepertinya ia bakal sulit untuk lolos dari tes kesehatan. Tetapi, itu semua tergantung kehendak Tuhan Yang MahaKuasa. Nah, karena itu mendekat dan meminta kepada Tuhan YME adalah yang paling utama. Saya akui juga, saya kurang mendekat kepada-Nya.
Jadi, buat Anda yang akan mengikuti tes seleksi calon karyawan sebuah perusahaan, persiapkanlah dengan baik semua hal yang bisa dipersiapkan. Semoga sukses untuk Anda sekalian. Semangat. :)
***
Tambahan: teman saya yang kami kira akan sulit lolos MCU karena berdasarkan pengakuannya yang buta warna, ternyata lolos kok dan sudah resmi jadi MT PTKS. Rezeki emang kagak kemana, gan.
Jadi, buat Anda yang akan mengikuti tes seleksi calon karyawan sebuah perusahaan, persiapkanlah dengan baik semua hal yang bisa dipersiapkan. Semoga sukses untuk Anda sekalian. Semangat. :)
***
Tambahan: teman saya yang kami kira akan sulit lolos MCU karena berdasarkan pengakuannya yang buta warna, ternyata lolos kok dan sudah resmi jadi MT PTKS. Rezeki emang kagak kemana, gan.
hallo... sangat membantu sekali blog kamu ini bagi saya. kebetulan saya akan mengikuti tes di KS boleh tau ketika fgd, interview itu in english or not? thanks
ReplyDeleteHallo juga.
Delete1.) FGD saat itu dibagi dalam kelompok cukup besar, 10-15 orang kalau tidak salah ingat. Dalam bahasa Indonesia kok, dan tidak dilakukan penilaian saat itu sepertinya. Kenapa? Karena dari pihak pelaksana rekrutmen yg dipakai jasanya, hanya mendengarkan saja tanpa ikut campur.
2.) Wawancara dalam bahasa Indonesia. Ada dua orang saat itu (tebakan saya setelahnya: mungkin satu user, satu dari HRD, atau dua-duanya user sih). Lebih tanya teknis disini sih. Ada sedikit bahasa inggris, tapi keduanya juga tidak terlalu lancar bahasa inggrisnya. Jadi, kemungkinan kedua-duanya user. Tapi kagak tahu dengan pewawancara yang lain ya, karena basic studi saya teknik. Sekian.
Semoga sukses ya.
Hallo kak, info nya membantu banget. mau tanya, tadi diatas katanya "yang terima 7 orang secara nasional", itu maksudnya per jurusan ya kak?
ReplyDeleteHallo juga.
DeleteSaat itu, tahun 2015, kuota utk lulusan Teknik Metalurgi yg bisa direkrut hanya 7 orang saja. Dari ITS pas itu diterima 3 orang. Hanya utk T.Metalurgi, ya...
Coba cek di google, masih ada kok histori rekrutmen PTKS tahun 2015 dan kuota per jurusan.
Hallo kak,
ReplyDeleteKalau untuk job test yang diseauaikan dg bidangnya masing2 itu ada brp soal ya kak ??
Tanks,
Hallo,
DeleteLebih kurang saat itu 5 soal saja. Seputar pengetahuan dasar. Misal: saat itu yg dari Jurusan Teknik Metalurgi dikasih soal seputar diagram fasa besi-besi karbida. Tks.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKak mau nanya dong, kan setelah seleksi berkas ada tes tuh. Nah pas tesnya, berkas yang dibawa apa harus ada skck dan kartu kuning?
ReplyDeleteSebaiknya dilengkapi saja. Saat itu saya jg pendek waktu utk mengurusnya, pengumuman panggilan tes sekitar seminggu sebelum waktu tes (kalau ndak salah ingat). Bikin SKCK dan Kartu Kuning, keduanya sehari jadi kok.
DeleteOh ya, satu lagi. Aku kira jenis seleksi kerja saat ini lebih baik teknisnya. Sarannya: lengkapi dan bawa. Dulu ditandai kelengkapan berkasnya, saya hanya ndak lengkap SKL saja (untungnya dimaklumi).
Tks.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteInfonya sangat membantu.
ReplyDeleteUntuk test FGDnya itu diskusi tentang apa ya? dan kira-kira berapa lama pengumuman yang lulus setelah test wawancara ke medcheck?
terima kasih
Pertama, saya bener lupa detail soalnya krn sudah dua tahun lalu ya. Kurang lebih begini: Sebuah perusahaan baja bernama X mengalami kerugian berupa bla bla bla.
DeleteMaafken saya bener-bener lupa krn sdh dua tahun lalu.
Tetapi saya masih ingat dg jawaban saya pribadi: Saya memakai referensi dr Bukunya Charles Duhigg yg judulnya 'The Power of Habit (Dahsyatnya Kebiasaan) - Mengapa Kita Melakukan Apa yang Kita Lakukan dalam Hidup dan Bisnis".
Saat itu, saya ambil kisah keberhasilan Paul O'Neill dalam mentransformasi perusahaan Aluminum di Amerika yg bernama ALCOA.
Ada kemiripan permasalahan apa yg dialami Alcoa saat itu (dlm buku tsb) dg studi kasus dlm soal FGD. Benang merahnya sama-sama perusahaan peleburan logam, dan sama-sama kacau.
Saya ajukan itu, tp sayangnya krn banyaknya orang dlm kelompok FGD, dan mungkin hanya saya saja yg sudah baca buku itu (saya tdk tahu saat itu ada anak Manajemen atau Teknik Lingkungan), akhirnya solusi saya terkesan ngawur.
Kesimpulan saat itu: Memperbaiki Mindset.
Kesimpulan itu yg buat saya dongkol saat itu, hehehe. Kalau mindset itu sudah jd kewajiban masing-masing person menurut saya, harusnya lebih ke Teknis: misalnya Zero Accident seperti yg dilakukan Paul O'Neill.
Coba baca sekilas di https://katigaku.top/2015/08/04/pidato-keselamatan-kerja-terbaik-abad-20-oleh-ceo-alcoa/
Tp, jawaban pribadi lebih baik sepertinya. Pas itu, FGD hanya formalitas, tdk ada sistem gugur. Sekali lagi, pas itu ya.
Kedua: berapa lama saya ndak tahu, atau ndak memperhatikan krn saya hanya sampai wawancara user saja.
Tks.
Makasi kak infonya👍
ReplyDeleteKembali.
Deletehalo mas.. kemaren waktu pengumuman dari web, ada notifikasi lagi gak sih dari sms atau email ? terus sama kayak pertanyaan di atas nih, perlu nggak ya bawa kartu kuning di tahap setelah pengumuman web ? di persyaratan nggak ada disuruh bawa sih
ReplyDeleteSaya nggak tahu ya, mas. Saya ndak ikutan. Tp tadi saya iseng coba jd silent reader di grup Telegram, ada yg bilang dapat sms.
DeleteUtk berkas sebaiknya dibawa saja.
Hayo, kau belum buat ya? Wkwkwk.
Sehari jadi kok, bro.
Negara ini emang terlalu berbelit dg kertas, kertas dan kertas ya.
Pagii bang,
ReplyDeleteMohon info detail job testnya dong.
Matur Suwun
Kondisinya mungkin berbeda dg tahun 2015 lalu, ya.
DeleteKau jurusan apa, bro?
Aku cuman bisa kasih clue, Job Test itu soal essay seputar pengetahuan dasar dr background studi kita, dan posisi yg kita apply.
Bisa dikira-kira pastinya, misalnya:
Saya dr Jurusan Teknik Metalurgi, apply Metallurgist, saya sdh bisa kira-kira soal yg keluar adalah menggambar Diagram Fasa Besi-Besi Karbida. Menguasai diagram tsb adalah kewajihan bagi mahasiswa Teknik Metalurgi, dan kewajiban bagi seorang Metallurgist, apalagi di KS yg produksi baja.
Pagi Kak, untuk test sekarang ada test pra kualifikasi dahulu. Apakah pd saat itu ada juga? Seperti apa ya kira-kira gambarannya
ReplyDeleteTerimakasih
TES PRAKUALIFIKASINYA DIMANA MBA? SAYA DI CILEGON
DeleteSaya juga d cilegon mba.. Mba boleh minta kontak person nya? Mana tau bisa sharing
DeleteHai aku juga dpt pra kualifikasi di cilegon tgl 26 november 2017. Minta kontaknya dong mba, barang kali bisa sharing
DeleteSaat itu ndak ada Tes Pra Kualifikasi.
DeleteSebaiknya temen-temen gabung di grup Telegram Krakatau Steel saja, bisa sharing dan komunikasi lbh cepat.
Itu td saya lihat cuman satu jam aja perkiraan tes-nya, ya. Saya tidak mengerti.
Tks.
Mungkin bisa bareng yg tes prakualifikasi di cilegon tgl 26 nanti (081286907283)
Delete@Fitri Aulia Wulandari dan @Ratu Mia Alhaziya: 08567765782
Delete@abdul ghofur: grup telegram KS namanya apa gan?
Grup Telegram PTKS: @krakatausteel atau https://t.me/krakatausteel
DeleteGrup KS per Lokasi Tes:
- Chat Bandung: https://t.me/ksbdg
- Chat Yogyakarta: https://t.me/joinchat/DdL8JxE2XWtQ2Gk-9PDx7g
- Chat Cilegon: https://t.me/KSCilegon
- Chat Surabaya: https://t.me/KSSby
Sekian.
Hallo ka.. Makasih infonya,,semoga sukses buat kita semua yang 26 mau test pra
ReplyDeletekualifikasi
Aamin YRA. Kalau sudah rejekinya disono kagak bakal ketuker neng.. Sukses dan semoga lancar utk semuanya dah, saya do'akan jg semoga panitianya sabar-sabar dan profesional. Hehehe.
DeleteCara gabung ke grub telegram nya gimana?
ReplyDeleteInstall apps Telegram di smartphone atau pc kamu, terus di tombol pencarian ketikan @krakatausteel
DeleteKlik join group.
Aku stalking disitu jg sudah buat grup per lokasi tes, jd lebih komunikatif.
Sekian.
Cara gabung ke grup telegramnya gimana bang?
ReplyDeleteSudah ane jawab di komentar sebelumnya yak.
DeleteSekian.
Ada proses registrasi dulu gk sebelum masuk ruangan?
ReplyDeleteAda yg tes nya di jogja?
Ente join group di Telegram aja, bro. Biar makin komunikatif sesama peserta. Juga bisa saling update informasi.
DeleteFyi, tulisan ini dibuat 2 tahun lalu. Pasti ada perubahan. Ikuti perkembangan yg ada aja ya, bro. Hehehe.
Sekian.
@ad hp
DeleteAne tes jogja gan
BOS CURHAT Heee
ReplyDeleteane lulusan institute akreditasi jurusan C, MIN. PT KS kan harus B. TP ane ikutan di panggil test/ LULUS seleksi administrasi di PT KS , takutnya udh tes jauh" dan sampai tahap jauh misalnya,disuruh pulang lagi heeee, minta saran dr semua
Saya ndak bisa kasih saran yg tepat, mas. Pertama karena saya belum pernah nemuin kasus yg seperti.
DeleteSaya cuman bisa ngasih empati aja, bahwa di Indonesia ini masih harus menerima kenyataan bahwa kertas itu diatas segalanya. Kalau saya menempatkan diri sbg panitianya, saya pasti akan bekerja scr profesional dan lebih teliti serta hati-hati: barangsiapa yg tdk memenuhi aturan, saya coret.
Meski aslinya saya adl orang yg lebih mengutamakan kemampuan lapangan seseorang.
Tp kalau mau coba, tidak ada salahnya juga, namanya jg manusia tempat salah dan khilaf. Barangkali setelah ikut tes pertama lalu lolos dan terus kamu bisa lolos dan diterima sampai MT, itu yg namanya rejeki sbg bagian dr takdir Yang Maha Kuasa. Nggak ada yg gak mungkin kalau Tuhan sudah berkehendak, gan. :)
Sorry kalau muter-muter.
Coba aja dulu mas,
DeletePagi bang. Proses seleksi dari prakualifikasi sampai seleksi terakhir makan waktu berapa lama ya bang? Saya orang medan, saya dipanggil tes prakualifikasi di Surabaya, supaya saya bisa atur waktu bang. Mohon infonya ya bang. trima kasih
ReplyDeleteMaaf saya ndak bisa jawab, mbak. Karena sejauh yg saya tahu, timeline tesnya juga berubah. Sekarang ada tes pra-kualifikasi, dulu ndak ada.
DeleteMbaknya coba tanya-tanya di grup Telegram aja ya. Saya ndak bisa jawab yg pertanyaan begini-begini. Hehehe.
Sekian.
Ok. Makasih infonya nya bang. Salam medan, Horas.
Deletehihi
Oke, sama-sama.
DeleteSukses utk kalian semuanya ya.
Salam.
Mba saya jg test di pt.ks , tapi sy dpt test di jogja, mba lulus ke seleksi selanjutnya kah???
Deletemas ko ngga ada group nya di telegram? bisa tlg share link nya? thanks
ReplyDeletemas ko ngga ada group nya di telegram? bisa tlg share link nya? thanks
ReplyDeleteAda kok, itu grup open. Siapa aja bisa stalking tanpa harus join group. Saya ndak join group soalnya.
DeleteCari aja di tombol pencarian, lalu ketikan @krakatausteel atau via link https://t.me/krakatausteel
Utk grup per lokasi tesnya:
- Chat Bandung: https://t.me/ksbdg
- Chat Yogyakarta: https://t.me/joinchat/DdL8JxE2XWtQ2Gk-9PDx7g
- Chat Cilegon: https://t.me/KSCilegon
- Chat Surabaya: https://t.me/KSSby
Sekian.
Mas grup wa ada gak yah, gak pake telegram soalnya ��
ReplyDeleteWah kurang tahu saya, mbaknya. Sejauh yg saya amati sih ndak ada, mbak.
DeleteKebanyakan grup utk informasi rekrutmen dan tes kerja sih pakai Telegram, mbak. Saya rekomendasikan mbak-nya install Telegram saja. Ringan kok size-nya. WA sudah tertinggal, mbak. Grup Telegram bisa mencapai 15ribu lebih anggota soalnya.
Sekian.
Makasih mad hehe
Deleteterimakasih infonya. Aku juga ikut tes pra kualifikasi nih di bandung. btw mau tanya jumlah kuota MT per jurusan itu taunya dari mana ya kak? soalnya aku liat di web jumlah yg ikut tes kualifikasi membludak banget. ingin cari tahu peluangnya hehe
ReplyDeleteHallo,
DeleteSaya nggak bisa jawab, mbak. Cuman bisa share pengalaman saja. Rekrutmen PTKS 2 tahun informasinya disampaikan di poster rekrutmen, berapa orang dg posisi tertentu. Misal: tahun 2015 lalu dibutuhkan 5 orang Metallurgist. Jadi dulu saya dan kawan-kawan dr ITS bisa kira-kira sendiri, kemungkinan yg diambil dr ITS sebanyak 2-3 orang. Jurusan Metalurgi di Indonesia hanya di beberapa kampus saja. Dulu estimasinya masih ada ITB, UI, dan Untirta. Ternyata dr ITS diambil 3 orang.
Coba mbaknya join group Telegram ya? Barangkali disitu sudah dibahas, atau ada orang KS jg didalamnya barangkali. Saya nggak ngikutin dan join grup itu, mbaknya.
Semoga sukses ya tesnya.
Sekian.
Tes online materinya tentang apa ya?
ReplyDeleteSaya sarankan join group Telegram aja, mas. Disana kayaknya sudah dibahas, ada jg yg sudah share contoh-contoh soal utk latihan.
DeleteSemoga sukses.
Sekian.
Pada akhirnya skor toefl diminta kah mas ?
ReplyDeleteSertifikat TOEFL siapkan saja, tp pas saya ikut waktu itu kan ada tes TOEFL dan sistem gugur juga. Jd, meski Toefl Score-nya tinggi tp kalau nggak lolos tes Toefl dr panitia, ya gugur.
DeleteSekian.
Kak mau tanya kalo tes pra kualifikasi itu apa ya?? Soalnya untuk test besok ada test itu, makasih
ReplyDeleteDua tahun lalu ndak ada Tes jenis itu.
DeleteSekian.
Kak mau tanya kalo tes pra kualifikasi itu apa ya?? Soalnya untuk test besok ada test itu, makasih
ReplyDeleteSaya nggak bisa jawab pertanyaan seperti ini.
DeleteSaya kira di grup Telegram telah dibahas dan dibagikan contoh-contoh soalnya.
***
Oh ya, dr serangkaian tes yg saya ikuti itu, saya cuman lebih ingat di bagian Job Test saja. Sisanya silahkan komunikasi dg sesama peserta tes fi grup Telegram saja ya? Hehehe.
Satu lagi, di grup itu kemungkinan ada peserta yg juga pernah ikut tes 2 tahun lalu.
Sekian.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteGan kebetulan ane test psikotes tanggal 7-9 Desember besok nih. Kira-kira tipe soal yg keluar gimana ya gan?
ReplyDeleteEtdah, kan diatas sudah ane tulis bro.
DeleteGan mau tanya, untuk bidang kerja Teknik Mesin di Krakatau steel apakah bisa diceritakan kepada saya seperti apa? terima kasih
ReplyDeleteNggak bisa bro. Tp coba kamu pikir-pikir lagi aja, kira-kira kemampuan dasar apa yg harus dimiliki oleh Mechanical Engineer ketika lulus dr studinya. Minimal itu sih. Kan Teknik Mesin banyak pilihan bidang keahliannya. Salah satunya konversi energi, juga ada keahlian metalurginya.
DeleteTapi kalau untuk Wawancara Kerjanya, kamu pelajari Tugas Akhir kamu aja bro. Itu diminta jelasin nantinya.
Untuk referensi yg lainnya, ini ada kisi-kisi soal Job Test utk lulusan Teknik Elektro di blognya:
http://blogmawan.blogspot.co.id/2011/03/tes-krakatau-steel.html?m=1
dan
https://arrozaqave28.wordpress.com/2015/10/03/pengalaman-tes-kerja/
Dari situ, pasti bisa dikorelasikan dg jurusan masing-masing bahwa Job Test itu hanya soal-soal seputar Kemampuan Dasar yg harus dikuasai, dan itu pernah dipelajari semasa kuliah kok.
Btw, selamat ya sudah lolos.
aku dari teknik geologi, saat rekrutmen tidak ada kriteria jurusan tsb, jadi saya apply teknik lingkungan, dan lolos seleksi berkas dan pra kualifikasi. kira2 lanjut ngga ya?
ReplyDeleteGak tahu juga, bro. Tapi coba ikutin aja prosesnya. Namanya juga dipanggil tes. Kalau rejeki mah kagak kemana bro, kayak temen ane yg ngaku buta warna parsial tp dapet MT di PTKS.
DeleteYg penting ente maksimalin aje, bro. Kalau bisa sampai wawancara kerja, kayaknya ente baru bisa narik kesimpulannya. Soalnya itu yg bakal jadi atasan kamu (kemungkinannya), dan ditahap ini yg menentukan sih bro. Lainnya kayak psikotes, toefl, fgd itu cuman standard-isasi aja dan patokan kemampuan berpikir calon karyawannya.
oke, trims bang atas pencerahannya
DeleteTerima kasih kaka, membantu banget, sukses terus ya kaka buat kita semua Aminn
ReplyDeleteSama-sama.
DeleteTerima kasih tulisannya mas, sangat membantu untuk persiapan ujian nanti. Kebetulan saya jg dari jurusan metalurgi. Mau bertanya mas, dari yg saya baca dari tulisan diatas & komen balasan, apakah yg ditanyakan hanya dasar ilmu metalurgi atau jg ada yg lebih spesifik mas? seperti pembuatan baja di blast furnace / perlakuan panas gitu gitu apakah saat itu ada mas?
ReplyDeleteYa, itu kamu pelajari juga saja. Pelajari buku Ilmu Logam I dan II karya Ir. Wahid Suherman,itu utk Job Test. Untuk wawancara kerja kamu pelajari saja seputar proses pembuatan baja, baik dg EAF maupun BF. Pelajari aja divisi pabrik yg ada di KS (yg KS ya, khusus produksi produk baja seperti BSP, SSP, DRP, HSM, CRM, WRM). Tapi lulusan Metalurgi juga bisa di bagian R&D-nya, jadi pelajari juga metode pengujian. Anak usaha KS seperti KHI dan MJIS juga butuh anak Metalurgi.
DeleteSekian
Kak maaf mau tanya, kebetulan sya jg mau ikut tes pt. Krakatau steel yg lokasi tesnya di surabaya tpi saya di makassar skarang, mengenai biaya pesawat dan tempat tinggal itu ditanggung perusahaan atau pribadi?
ReplyDeleteMaaf baru buka blog.
DeleteDitanggung pribadi, ya.
Setahu saya, semua jenis tes dan perusahaan tidaj menanggung biaya transportasi apalagi penginapan. Kecuali jika sudah sampai pada tahapan tes akhir semisal tes kesehatan atau wawancara akhir. Itu pun tidak semua perusahaan.
Sekian.
Mau tanya mas, saya sudah tes sampe tahap akhir yaitu tes kesehatan dan interview management dan fgd, ada 2 gelombang, gelombang 1 sisa 31 orang dan gelombang 2 sisa 74 orang. Ini recruitment di cilegon pada tahun 2019 mas, peluang lolos jika sudah tes ini berapa persen ya mas
ReplyDeleteThanks kak sharingnya bermanfaat banget buat aku
ReplyDeleteOh iya, buat temen temen yang lagi ikutan oprec tahun 2019 ini, ada yang dari jurusan keperawatan ga?