Connecting the Dots

Showing posts with label ringkasan. Show all posts
Showing posts with label ringkasan. Show all posts

Kutipan: Rumah Kaca - Tetralogi Buru

Rumah Kaca
Pramoedya Ananta Toer
Lentera Dipantara
Cetakan 9, September 2011

(sumber gambar: goodreads)



"Menjadi perabot kekuasaan seperti ini, makin keatas makin besar mulut dan kuping hilang, makin kebawah makin besar kuping dan mulut hilang."
-- Jacques Pangemanann, halaman 37


"Betapa sederhana hidup ini sesungguhnya. Yang pelik cuma liku dan tafsirannya. Jutaan semut mati setiap hari terinjak kaki manusia. Ribuan juta serangga mati setiap detik karena diberantas manusia diladang-ladang pertanian. Jiwa-jiwa itu punah dan yang tersisa berbiak kembali dalam laju yang sangat derasnya. Juga manusia berjatuhan di medan-perang, sama dengan semut dan serangga. Juga yang tersisa berbiak kembali dalam laju yang sama derasnya. Mengapa mesti sentimental terhadap kematian? Hanya karena sejak kecil dipompakan dongeng tentang iblis, malaikat, neraka dan surga? Segalanya tafsiran semata dan tetap tinggal tafsiran. Jutaan manusia telah lenyap dari muka bumi, termasuk peninggalannya karena bencana alam lebar. Siapa akan sentimental? Mereka malah bersyukur karena sendiri tak terkenai."
-- Jacques Pangemanann, halaman 52


"Dua abad lebih mungkin lebih lama lagi orang juga sudah berselisih pikiran tentang makna hukum. Satu pihak menyumbar hukum untuk keselamatan umum, pihak lain bertahan hukum adalah alat mengendalikan umum. Dan berbelas makna lain. Yang paling tepat: hukum itu alat yang bisa dipergunakan pada waktu dibutuhkan dan cocok untuk memenuhi kebutuhan."
-- Jacques Pangemanann, halaman 53


"Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya."
-- Jacques Pangemanann, halaman 62


"Betapa mahal biaya keselamatan dan kesenangan sendiri. Orang-orang lain harus dijual dan dikurbankan untuknya."
-- Jacques Pangemanann, halaman 65


"Menumpas kehahatan dari muka bumi, betapapun kecil adalah kebajikan."
-- Jacques Pangemanann, halaman 72


"...kekuasaan kolonial diatas bagian bumi mana pun jahat."
-- Jacques Pangemanann, halaman 97


"Seorang tanpa prinsip adalah sehina-hina orang, manusia setengik-tengiknya."
-- Jacques Pangemanann, halaman 99


"Jadilah orang-orang yang berhati murni, berprinsip, berpribadi, sebagaimana dicita-citakan peradaban Eropa. Jadilah manusia bebas dari pretensi dan ambisi."
-- Jacques Pangemanann, halaman 99


"Birokrasi di Hindia sama tengiknya dengan kekuasaan kolonial itu sendiri."
-- Jacques Pangemanann, halaman 109


"Cobalah temukan jawabannya: Apa sebab dengan kesenpatan yang sama, dengan syarat-syarat alam yang sama, jumlah bangsa Jawa jauh lebih tinggi daripada bangsa-bangsa lain di Hindia? Mengapa Jawa punya latar belakang sejarah lebih panjang dan lebih kaya? Meninggalkan warisan-warisan kebudayaan lebih banyak, pada suatu kurun sejarah tertentu? Malahan dalam suatu jaman yang sama pernah melebihi bangsa-bangsa Eropa tertentu dalam bidang-bidang tertentu?"
-- Tuan L., halaman 123


"Mengapa Jawa bisa dikalahkan oleh Eropa? Pertama-tama karena bangsa ini mempunyai watak selalu mencari-cari kesamaan, keselarasan, melupakan perbedaan untuk menghindari bentrokan sosial. Dia tunduk dan taat pada ini, sampai kadang tak ada batasnya. Akhirnya dalam perkembangannya yang sering, ia terjatuh pada satu kompromi ke kompromi lain dan kehilangan prinsip-prinsip. Ia lebih suka penyesuaian daripada cekcok urusan prinsip."
-- Tuan L., halaman 125


"Memang dibutuhkan waktu untuk mempelajari garis-garis pokok pemikiran dalam wayang. Mengerti wayang adalah mengerti sejarah pandangan hidup dan pandangan dunia manusia Jawa. Menguasai pewayangan sebagai subjek, berarti menguasai manusia Jawa. Ini salah satu dasar untuk jadi ahli kolonial Hindia. Sekiranya ada orang Jawa yang menguasainya sebagai subjek, mampu melepaskan diri dari cengkraman pewayangan itu sendiri, jalannya masih jauh untuk dapat merombak dirinya. Alam wayang ini satu bangunan tersendiri yang tidak dapat disentuh oleh gagasan-gagasan modern. Apakah manusia Jawa itu Kristen, apakah dia Islam, apakah dia tak beragama, mereka semua terhisap kedalamnya sebagaimana dirumuskan oleh Prapanca dan Tantular."
-- Tuan L., halaman 141


"Dan apa yang ada dalam kenyataan hanya yang kuatlah yang berhak menentukan hidup, dan segalanya. Bahwa yang kuat yang berhak menentukan mana benar dan mana salah, mana yang adil dan mana yang lalim, mana yang baik dan mana yang buruk. Siapa kuat, dia boleh lakukan segala-galanya sampai datang yang lebih kuat membatasi geraknya atau menindasnya sama sekali. Maka kehidupan kolonial bukanlah kehidupan Eropa demokratis. Kehidupan kolonial hanya harus mengabdi pada yang kuat dan lebih kuat, yakni kekuasaan kolonial itu sendiri."
-- Jacques Pangemanann, halaman 188


"Dalam tigaratus tahun sejarahnya di Hindia, Belanda telah membuat piramida dari mayat Pribumi, dan itulah tahtanya."
-- Jacques Pangemanann, halaman 188


"Tak ada yang lebih baik daripada persahabatan yang ikhlas, teman-temanku yang kukasihi. Terimakasih atas kebaikan kalian. Tak ada manusia hidup tanpa persahabatan dan kebaikan, karena yang bukan demikian bukan manusia. Selamat tinggal semua yang tersayang dan tercinta."
-- Jacques Pangemanann, halaman 195


"Bertindak terhadap perorangan dan terhadap massa membutuhkan pengertian dan cara yang berlain-lainan, Tuan. Massa lebih mudah dihasut dan digerakkan, tergantung pada kualitas pimpinannya."
-- Jacques Pangemanann, halaman 200


"Sejak runtuhnya Majapahit sampai sekarang, bangsa ini tidak pernah lagi bisa membuat peninggalan untuk umat manusia, juga tidak dirinya sendiri."
-- Jacques Pangemanann, halaman 207


"Kesamaan gaji tidak bisa diperoleh tanpa perjuangan. Perjuangan tidak bisa berjalan tanpa organisasi -- organisasi yang berani, cerdas dan berwatak."
-- Douwager, halaman 233


"Jaman ini jaman kejayaan imperialisme, jaman kemenangan bagi yang kuat. Sepandai-pandainya orang biarpun segudang ilmunya, dia harus mengabdi kepada yang kuat, yang jaya."
-- Jacques Pangemanann, halaman 259


"Mereka berorganisasi karena demam, bukan karena kebutuhan."
-- Jacques Pangemanann, halaman 288


"Pandai bicara adalah juga satu syarat dalam kehidupan diantara orang banyak yang berbeda-beda kepentingan dan perhatiannya."
-- Jacques Pangemanann, halaman 298


"Orang menjadi besar karena tindakannya besar, pikirannya besar, jiwanya besar."
-- Catatan Minke, halaman 313


"Jangan jadi kuli mereka. Jangan bikin mereka jadi lebih kaya dan lebih berkuasa karena keringatmu. Rebut ilmu-pengetahuan dari mereka sampai kau sama pandai dengan mereka. Pergunakan ilmumu itu kemudian untuk menuntun bangsamu ke luar dari kegelapan yang tiada habis-habisnya ini."
-- Pesan Minke ke Wardi, halaman 340


"Perampasan tanah dan lapangan hidup menyebabkan orang jadi patriotik, lebih dari itu, menjadi nasionalis dengan kemiripan Eropa."
-- Jacques Pangemanann, halaman 340


"Orang-orang kolonial di seluruh dunia sama saja: kebencian rasial merupakan pedoman hidup."
-- Jacques Pangemanann, halaman 363


"Dalam setiap kegiatan sosial selamanya ada kejahatan yang membonceng."
-- Jacques Pangemanann, halaman 399


"Anak-anak, aku sering membawa kalian ke alam terbuka dengan hanya satu tujuan agar kalian mengenal tanahair kalian sendiri, karena memang disitulah kalian kelak akan hidup dan berkembang. Cintailah alam sekelilingmu, karena semua itu adalah milikmu sendiri. Aku akan sangat bersenanghati bila ada salah seorang diantara kalian sungguh-sungguh mencintainya, dan mengerti, bahwa semua itu adalah milik kalian sendiri."
-- Siti Soendari, halaman 409


"Dari semua kegiatan Pribumi itu, ternyata yang dianggap mahkota kegiatan adalah jurnalistik. Dan barang tentu bukan jurnalistik sebagaimana dikenal oleh Eropa, tapi menulis di koran atau majalah dengan nama terpampang, baik nama benar, nama pena atau inisial. Gejala baru ini langsung berasal dari Raden Mas Minke. Ia pernah mengatakan pada salah seorang temannya: orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Ucapan lain dari si Gadis Jepara: menulis adalah bekerja untuk keabadian. Dan jurnalistik gaya Hindia merupakan perpaduan alamiah dari gerakan Pribumi untuk kepemimpinan dan keabadian."
-- Jacques Pangemanann, halaman 473


"Kalau pada suatu kali bertemu dengan seorang Jawa yang terpelajar, cobalah ajak dia bicara tentang keris, wayang, puji-pujian ketinggian gamelan dan tarinya, kata Tuan L. selanjutnya, pujilah ketinggian filsafatnya, kebatinannya. Kalau dia menjadi antusias dan membenarkan puji-pujian Tuan, dia tidak akan mencapai sesuatu apa pun dengan keterpelajarannya. Pada akhirnya setiap kemenangan adalah kemenangan filsafat, pandangan dan sikap batin terhadap manusia, diri sendiri, masyarakat dan alamnya. Jawa terus menerus kalah. Kalau dia termakan oleh puji-pujian itu sebenarnya dia tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi di dunia selama ini. Orang itu akan kalah pada ujian yang pertama-tama. Kalau Tuan mempelajari sejarah Jawa, terlalu sedikit pemimpin-pemimpin itu yang mati di medan perang karena membela pendirian filsafatnya. Semua goyah, menyerah pada Belanda, dan dengan demikian juga mengakui keunggulan Eropa, filsafat Eropa, bukan hanya ilmu dan pengetahuan."
-- Jacques Pangemanann, halaman 550


"Sejak jaman nabi sampai kini, tak ada manusia yang bisa terbebas dari kekuasaan sesamanya, kecuali mereka yang tersisihkan karena gila. Bahkan pertama-tama mereka yang membuang diri, seorang diri ditengah-tengah hutan atau samudra masih membawa padanya sisa-sisa kekuasaan sesamanya. Dan selama ada yang diperintah dan memerintah, dikuasai dan menguasai, orang berpolitik. Selama orang berada ditengah-tengah masyarakatnya, betapapun kecil masyarakat itu, dia berorganisasi."
-- Minke, halaman 563


"Kita harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang, karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka kemajuan sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia."
-- Minke, halaman 585


"Bagaimana pun masih baik dan masih beruntung pemimpin yang dilupakan oleh pengikut daripada seorang penipu yang jadi pemimpin yang berhasil mendapat banyak pengikut."
-- Jacques Pangemanann, halaman 594


"Pada akhirnya persoalan hidup adalah persoalan menunda mati, biarpun orang-orang yang bijaksana lebih suka mati sekali daripada berkali-kali."
-- Jacques Pangemanann, halaman 595


"Betapa bedanya bangsa-bangsa Hindia ini dari bangsa Eropa, terutama Perancis. Di Perancis setiap orang yang memberikan sesuatu yang baru pada umat manusia dengan sendirinya mendapat tempat yang selayaknya di dunia dan di dalam sejarahnya. Di Hindia, pada bangsa-bangsa Hindia, nampaknya setiap orang takut tak mendapat tempat dan berebutan untuk menguasainya."
-- Jacques Pangemanann, halaman 602


"Gairah kerja adalah pertanda daya hidup. Selama orang masih suka bekerja, dia masih suka hidup; dan selama orang tidak suka bekerja sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut."
-- Jacques Pangemanann, halaman 617


***
End.

Kutipan: Jejak Langkah - Tetralogi Buru

Jejak Langkah
Pramoedya Ananta Toer
Lentera Dipantara
Cetakan 9, Februari 2012

(sumber gambar: goodreads)



"Aku datang untuk jaya, besar, dan sukses."
-- Minke, halaman 1


"Barangsiapa memerlukan pertolongan, dia tempatkan diri dalam keadaan takluk tergantung-gantung pada orang lain."
-- Minke, halaman 2


"Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebat-hebatnya mesin, dibikin oleh sehebat-hebat manusia -- dia pun tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau malahan bisa juga bangsanya."
-- Ir. H. Van Kollewijn, halaman 41


"Setiap hak yang berlebihan adalah penindasan."
-- Surat Kartini, halaman 106


"Banyak-banyak berprihatin agar luhur kemudian."
-- Bunda, halaman 143


"...usia empat puluh adalah sebaik-baik usia. Pada umur itu orang mulai menengok-nengok ke belakang dan bertanya pada diri sendiri: apakah telah kau berikan pada kehidupan ini, hei, kau manusia terpelajar?"
-- Pidato Dokterdjawa, halaman 182


"Seorang dokter bukan hanya menyembuhkan penyakit pada badan, juga membangkitkan jiwa bangsa yang mendam ketidaktahuan."
-- Pidato Dokterdjawa, halaman 188


"...tak ada satria lahir, tumbuh dan perkasa tanpa ujian."
-- Minke mengutip ajaran nenek moyang Jepang, halaman 201


"Tak mungkin orang dapat mencintai negeri dan bangsanya, kalau orang tak mengenal kertas-kertas tentangnya. Kalau dia tak mengenal sejarahnya. Apalagi kalau tak pernah berbuat sesuatu kebajika untuknya."
-- Ang San Mei, halaman 262


"...peduli amat keturunan siapa seseorang? Yang jadi ukuran tetap perbuatannya sebagai probadi pada sesamanya."
-- Minke, halaman 289


"Cara priyayi. Seperti kata gadis Jepara itu: sekali seorang Bupati melakukan sesuatu, bawahannya akan meniru. Sedang Bupati hanya meniru Belanda residennya. Meniru atasan jadi pola kebajikan. Tak peduli atasan itu iblis atau hantu dari neraka yang belum terdaftar. Dengan meniru atasan orang semakin mengurangi tanggungjawab pribadi, yang memang sudah kurang dari hanya pas-pasan."

-- Minke, halaman 296


"Apa? Siapa tidak percaya kau memulai dengan hati yang bersih dan kemauan baik? Kau kira itu saja cukup? Hati bersih dan kemauan baik, dan kemampuan melaksanakannya, justru yang dicari para bandit. Hati bersih dan kemauan baik, dan kemampuan melaksanakannya belum mencukupi, Nyo, Nak. Belum, masih jauh. Dalam kenyataannya sampai sekarang ini apa kurang banyak orang menggunakan Jesus untuk menindas? Waspdalah."
-- Nyai Ontosoroh, halaman 297


".... Bantuan keuangan? Bangsa-bangsa di Hindia tidak pernah tidak korup. Mereka korup sudah sejak dunia pikirannya, dari dukun sampai pedagangnya, dari petani sampai rajanya. Mereka tidak mengerti nilai uang. Mereka hanya tahu nilai hawa nafsunya sendiri."
-- Gubernur Jenderal Van Heutsz, halaman 327


"Cara berpikir pembunuh cuma satu jalur: bunuh yang tak membenarkan dirinya."
-- Minke, halaman 340


"Satu juta orang bodoh takkan bisa menggerakkan dan menjalankan satu formasi keretaapi. Tapi satu manusia modern dapat."
-- Gubernur Jenderal Van Heutsz, halaman 342


"Setiap permulaan memang sulit. Dengan memulai, setengah pekerjaan sudah selesai."
-- Gubernur Jenderal Van Heutsz, halaman 343


"Tak mengenal Hindia berarti juga takkan tahu apa harus diperbuat untuk Hindia."
-- Gubernur Jenderal Van Heutsz, halaman 344


"Dan memang pembesar butuh pendengar. Setiap pembesar begitu. Merasa berbobot kalau sudah ngomong, lebih berbobot lagi kalau tak mendengarkan orang lain."
-- Minke, halaman 344


"Menjawab puji-pujian selalu lebih sulit. Terhadap hinaan atau tantangan sebuah otomatis dalam diri akan menghasilkan segala macam tanggapan, sikap, tindakan, terkemas dalam sederetan kata. Yang ada dalam persediaan untuk pujian hanya satu jenis: terimakasih."
-- Minke, halaman 368


"Jangan Tuan terlalu percaya pada pendidikan sekolah. Seorang guru yang baik masih bisa melahirkan bandit yang sejahat-jahatnya, yang sama sekali tidak mengenal prinsip. Apalagi kalau guru itu sudah bandit pula pada dasarnya."
-- Hendrik Frischboten, halaman 378


"Kalau yang satu mulia, yang lain tidak, kira-kira yang satu sudah merampas kemuliaan yang lain."
-- Minke, halaman 409


"Tak ada kekeliruan yang tak dapat diperbaiki."
-- Minke, halaman 411


"Kalau kau menyederhanakan hidup dengan menjabat jadi dokter Gubermen mungkin di rumah sakit, mungkin di kapal, mungkin juga di tangsi, takkan seriuh ini pekerjaanmu. Kau telah memilih. 
-- Minke, halaman 414


" Orang-orang asing datang ke pulau kita dan pada menjadi kaya. Bukan karena kepintaran mereka, karena kebodohan orang kecil kita sendiri."
-- Seorang murid sekolah pangrehpraja di kongres Boedi Oetomo, halaman 419


"Salah itu sudah salah sejak dalam fikiran. Kalau keliru agak lain. Didalam pikiran benar, dalam pengerjaan tidak benar, itu keliru."
-- Hadji Moeloek, halaman 427


"Memang semakin jauh orang dari jabatan negeri, semakin bebas jiwanya, semakin bebas sepak-terjangnya, karena memang pikirannya lebih lincah, bisa produktif dan bisa kreatif, mempunyai lebih banyak inisiatif, tidak dibatasi dan dibayang-bayangi ketakutan akan dipecat dari jabatannya."
-- Douwager, halaman 465


"Setiap pandangan dan pendapat baru selalu memanggil lawan."
-- Douwager, halaman 469


"Bagi yang kehausan di gurun pasir setitik embun kotor pun akan diraih, bahkan fatamorgana pun akan diparani."
-- Minke, halaman 495


"Semua ditentukan oleh keadaan, bagaimana pun seseorang menghendaki yang lain. Yang di gurun pasir takkan menggunakan bahtera, yang di samudra takkan menggunakan onta."
-- Minke, halaman 511


"Perdagangan adalah jiwa negeri, Tuan. Biar negeri tandus, kering-kerontang seperti Arabia, kalau perdagangan berkembang subur, bangsanya bisa makmur juga. Biar negeri Tuan subur, kalau perdagangannya kembang-kempis, semua ikut kembang-kempis, bangsanya tetap miskin. Negeri-negeri kecil menjadi besar karena perdagangannya, dan negeri besar menjadi kecil karena menciut perdagangannya."
-- Sjeh Ahmad Badjened, halaman 519


"Pedagang orang paling giat diantara umat manusia ini, Tuan. Dia orang yang paling pintar. Orang menamainya juga saudagar, orang dengan seribu akal. Hanya orang bodoh bercita-cita jadi pegawai, karena memang akalnya mati. Lihat saja diriku ini. Jadi pegawai, kerjanya hanya disuruh-suruh seperti budak. Bukan kebetulan Nabi SAW pada mulanya juga pedagang. Pedagang mempunyai pengetahuan luas tentang ikhwal dan kebutuhan hidup, usaha dan hubungannya. Perdagangan membikin orang terbebas dari pangkat-pangkat, tak membeda-bedakan sesama manusia, apakah dia pembesar atau bawahan, bahkan budak pun. Pedagang berpikiran cepat. Mereka menghidupkan yang beku dan menggiatkan yang lumpuh."
-- Thamrin Mohammad Thabrie, halaman 520


"Siapa bisa membebaskan diri dari perdagangan? Tak seorang pun! Sejak dalam kandungan sampai tua renta menghadapi maut orang ikut serta dalam lalu-lintas perdagangan. Dari popok sampai kafan."
-- Minke, halaman 521


"Setiap sukses seseorang akan mempersatukan kaum dungu untuk menentang."
-- Minke, halaman 551


"Organisasi tidak boleh tergantung pada satu-dua orang."
-- Minke, halaman 566


"Kesimpulan salah memperosokkan."
-- Hendrik Frischboten, halaman 573


"Jangan kehilangan keseimbangan! Berseru-seru aku pada diri sendiri, memperingatkan. Dibalik setiap kehormatan mengintip kebinasaan. Dibalik hidup adalah maut. Dibalik kebesaran adalah kehancuran. Dibalik persatuan adalah perpecahan. Dibalik sembah adalah umpat. Maka jalan keselamatan adalah jalan tengah. Jangan terima kehormatan atau kebinasaan sepenuhnya. Jalan tengah--jalan ke arah kelestarian."
-- Minke, halaman 575


"...bukan darah, bukan keturunan, yang menentukan sukses-tidaknya seseorang dalam hidupnya, tetapi: pendidikan lingkungan dan keuletan. Bahwa sukses bukan hadiah cuma-cuma dari para dewa, dia hanya akibat kerja keras dan belajar."
-- Minke, halaman 576


"Keadilan adalah khas urusan manusia, bisa tegak hanya oleh manusia."
-- Minke, halaman 598


"Kau telah memulai, kau harus juga dapat mengakhiri."
-- Minke, halaman 597


"Bukankah uang itu soal mudah kalau kemauan ada?"
-- Minke, halaman 613


"Apa kalau mereka sangat berkuasa lantas dengan sendirinya benar dan segala perbuatannya tak boleh dibantah?"
-- Minke, halaman 626


"Perpecahan dalam satu organisasi adalah perkembangan wajar, tak dapat dielakkan dalam sejarah organisasi, kapan dan dimana pun."
-- Hendrik Frischboten, halaman 627


"Aku mengerti, Nak. Betapa kau mengimpi selama ini untuk menjadi dirimu sendiri. Rela kau ayahmu turun dari jabatan?"
"Tidak ada hubungan dengan sahaya, Bunda. Kalau ayahanda dipecat bukanlah karena sahaya. Bukan."
"Jadi karena siapa?"
"Karena beliau punya atasan yang berkuasa memecat.'
-- Percakapan Bunda dan Minke, halaman 634


" Memang, makin besar kemenangan, makin dekat orang pada kelenaan, dan kelenaan adalah pangkal tewas. Aku harus ambil separoh saja dari semua kemenangan ini."
-- Minke, halaman 702


"Keadaan sangat keras terhadap diriku. Selama itu aku pun keras terhadap keadaan. Tanggapilah semua juga dengan keras, agar tidurmu tidak terganggu oleh mimpi buruk."
-- Surat Minke ke istrinya, halaman 718



***
End.
Lanjut buku ke-4: Rumah Kaca

Kutipan: Anak Semua Bangsa - Tetralogi Buru

Anak Semua Bangsa
Pramoedya Ananta Toer
Lentera Dipantara
Cetakan 13, September 2011

(sumber gambar: goodreads)



"Barangsiapa tidak tahu bersetia pada azas, dia terbuka terhadap segala kejahatan: dijahati atau menjahati."
-- Nyai Ontosoroh, halaman 5


"Kalau hati dan pikiran manusia sudah tak mampu mencapai lagi, bukankah hanya pada Tuhan juga orang berseru?"
-- Robert Jan Dapperste, halaman 43


"Negeri Matari Terbit, Negeri Kaisar Meiji itu berseru pada perantauannya, menganjurkan: belajar berdiri sendiri! Jangan hanya jual tenaga pada siapapun! Ubah kedudukan kuli jadi pengusaha, biar kecil seperti apa pun; tak ada modal? Berserikat, bentuk modal! Belajar kerjasama! Bertekun dalam pekerjaan!"
-- Berita koran, halaman 59


"Penghinaan yang bodoh hanya akan memukul diri sendiri."
-- Jean Marais, halaman 62


"Jarak peradaban itu, berapa pun langkahnya, tidak penting. Bagaimana pun yang kuat akan menelan yang lemah. Biar pun yang kuat itu hanya kecil."
-- Marteen Nijman, halaman 69


"Kau Pribumi terpelajar! Kalau mereka itu, Pribumi itu, tidak terpelajar, kau harus bikin mereka jadi terpelajar. Kau harus, harus, harus, harus bicara pada mereka, dengan bahasa yang mereka tahu."
-- Jean Marais, halaman 72


"...mendapat upah karena menyenangkan orang lain yang tidak punya persangkutan dengan kata-hati sendiri, kan itu di dalam seni namanya pelacuran?"
-- Jean Marais, halaman 78




"Sepandai-pandai ahli yang berada dalam kekuasaan yang bodoh ikut juga jadi bodoh."
-- Khouw Ah Soe, halaman 88




"Kepercayaan itu justru kekuatan yang menggerakkan kami. Kami tak pernah dijajah oleh ras lain, kami takkan rela mendapatkan pengalaman demikian. Sebaliknya kami pun tak ada impian untuk menjajah ras lain. Itu kepercayaan. Orang tua-tua kami bilang: Di langit ada sorga, di bumi ada Hanchou, dan kami menambahkan: di hati ada kepercayaan."
-- Khouw Ah Soe, halaman 89




"Jangan remehkan satu orang, apalagi dua, karena satu pribadi pun mengandung dalam dirinya kemungkinan tanpa batas."
-- Nyai Ontosoroh, halaman 108




"Jangan agungkan Eropa sebagai keseluruhan. Dimana pun ada malaikat dan iblis. Dimana pun ada iblis bermuka malaikat, dan malaikat bermuka iblis. Dan satu yang tetap, Nak, abadi: yang kolonial, dia selalu iblis."
-- Nyai Ontosoroh, halaman 110



"Kau, Nak, paling sedikit harus bisa berteriak. Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh dikemudian hari."
-- Nyai Ontosoroh, halaman 112


"Dulu suatu bangsa bisa hidup aman di tengah-tengah padang pasir atau hutan. Sekarang tidak. Ilmu pengetahuan modern mengusik siapa saja dari keamanan dan kedamaiannya. Juga manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai individu tidak lagi bisa merasa aman. Dia dikejar-kejar selalu, karena ilmu pengetahuan modern memberikan inspirasi dan nafsu untuk menguasai: alam dan manusia sekaligus. Tak ada kekuatan lain yang bisa menghentikan nafsu berkuasa ini kecuali ilmu pengetahuan itu sendiri yang lebih unggul, di tangan manusia yang lebih berbudi ...."
-- Khouw Ah Soe, halaman 123


"...sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya."
-- Robert Mellema, halaman 130


"Untuk apa hidup sesungguhnya? Bukan untuk menampung semua yang tidak diperlukan."
-- Nyai Ontosoroh, halaman 148


"Apa artinya pandai kalau tak berbahagia di rumah sendiri? Belajar bekerja juga penting -- belajar membangun kehidupan sendiri. Sekolahan kan cuma, penyempurna saja?"
-- Jean Marais, halaman 150


"...Kartini pernah mengatakan: mengarang adalah bekerja untuk keabadian? Kalau sumbernya abadi, bisa jadi karangan itu menjadi abadi juga."
-- Kommer, halaman 162


"Dan untuk kesekian kalinya terpikir olehku: lulus H.B.S. ternyata hanya makin membikin orang tahu tentang ketidaktahuan sendiri. Maka kau harus belajar berendahhati, Minke! Kau, lulusan H.B.S.! sekolahmu itu belum lagi apa-apa ...."
-- Minke, halaman 163


"Tak mungkin bisa mendekati orang tanpa terlebih dahulu menghampiri hatinya."
-- Minke, halaman 236


"Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit."
-- Kommer, halaman 265



"...Ia melihat semua orang yang menderita sebagai sahabatnya, semua ketidakadilan sebagai musuhnya. Tidak seharusnya orang mesti melihat keceriaan dan derita sebagai satu keseimbangan. Kan kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapa pun tentang kenyataan?"
-- Nyai Ontosoroh, halaman 266


"...pidato dalam tulisan adalah seburuk-buruknya tulisan."
-- Kommer, halaman 269


"Kritik boleh ditangkis, tapi harus didengarkan dulu, direnungkan, kalau perlu tidak ditangkis dan diterima sebagai saran. Orang tak perlu marah mendapatkan kritik."
-- Kommer, halaman 270


"Pengarang yang baik, Tuan Minke, seyogyanya dapat memberikan kegembiraan pada pembacanya, bukan kegembiraan palsu, memberikan kepercayaan, hidup ini indah. Jangan pembaca itu dijejal dengan penderitaan tanpa kepercayaan bahwa, seberat-berat penderitaan juga bisa dilawan, dan begitu dilalui bukan saja hilang bobotnya sebagai penderitaan, malah terasa sebagai lelucon. Berilah harapan pada pembaca Tuan."
-- Kommer, halaman 270


"Dengan hanya memandang manusia pada satu sisi, orang akan kehilangan sisinya yang lain."
-- Kommer, halaman 272


"...menulis bukan hanya untuk memburu kepuasan pribadi. Menulis harus juga mengisi hidup."
"Jean Marais, halaman 280


"Konsepsi yang salah bisa menganak-biakkan banyak kesalahan."
-- Marteen Nijman, halaman 287


"Orang bisa percaya pada segala yang tidak benar. Sejarah adalah sejarah pembebasan dari kepercayaan tidak benar, perjuangan melawan kebodohan, ketidaktahuan."
-- Marteen Nijman, halaman 289


"Lihat kapal itu, juga milik K.P.M., modal Sri Ratu juga ada di dalamnya. Seperti pada kapal ini. Semua dibikin oleh tukang dan insinyur pandai. Mesin-mesinnya dibikin oleh penemu-penemu mahapandai. Tapi semua itu milik sang modal. Yang tak bermodal hanya akan jadi kuli, tidak lebih, biar kepandaiannya setinggi langit, lebih pandai daripada dewa-dewa Yunani dan Romawi sekaligus ...."
-- Ter Haar, halaman 416



"Manusia tetap yang dulu juga, ruwet dan pusing dengan nafsunya yang sama dan itu-itu juga, seperti di jaman wayang dulu."
-- Minke, halaman 436


"Hanya dari jerih payah sendiri orang bisa merasai kebahagiaan."
-- Robert Mellema, halaman 448


"Dalam pelik-pelik kehidupan ini, memang apa yang pernah kau pelajari di sekolah hanya permainan kanak-kanak. Kau sudah cukup dewasa, untuk mengerti hukum serigala yang berlaku dalam kehidupan, di antara mereka, juga di antara kita sendiri. Sebentar lagi kau akan lihat, apa yang kukatakan ini tidak meleset dan tidak akan meleset."
-- Nyai Ontosoroh, halaman 462


"Sahabat dalam kesulitan adalah sahabat dalam segala-galanya. Jangan sepelekan persahabatan. Kehebatannya lebih besar daripada panasnya permusuhan."
-- Nyai Ontosoroh, halaman 484


"Meniru apa saja yang baik dan bermanfaat justru tanda-tanda kemajuan, bukan suatu nista seperti diejekkan oleh beberapa pendapat kolonial. Semua pribadi dan bangsa memulai dengan meniru sebelum dapat berdiri sendiri."
-- Minke, halaman 487


"Semua yang terjadi di kolong langit adalah urusan setiap orang yang berpikir."
-- Kommer, halaman 522





***
End.
Lanjut buku ke-3: Jejak Langkah



Kutipan: Bumi Manusia - Tetralogi Buru

Bumi Manusia
Pramoedya Ananta Toer
Lentera Dipantara 
Cetakan 17, Januari 2011

(sumber gambar: goodreads)


"...Kau harus berterimakasih pada segala yang memberimu kehidupan, kata Mama, sekalipun dia hanya seekor kuda."
-- Annelies Mellema, halaman 50


------------------------------------------------------------------
Selanjutnya akan dialihkan ke blog yang berbeda untuk kemudahaan membaca. Kiranya kalian bisa langsung ke alamat http://tipkutipp.blogspot.co.id/ dan selamat membaca :)

Kemampuan Membaca Pola


Saya percaya, universe atau alam semesta ini berjalan secara teratur dengan pola-pola berdasarkan ke-Agung-an dan ke-MahaBesar-an Sang Khaliq. Pun dalam kehidupan kita juga terdapat pola-pola.

Belajar membaca pola dapat membuat kita lebih mudah dalam menjalani kehidupan.

Contoh sederhana apa itu pola dan bentuknya, bisa kita lihat dan pelajari dari soal psikotes yang berupa deret angka atau deret geometri. Bentuk latihan dan tes seperti ini tak hanya digunakan oleh para calon karyawan dalam rekrutmen saja, dalam ujian masuk sekolah atau kampus pun juga digunakan. Dan masih banyak lagi.

Berikut ini merupakan contoh lengkap dari deret angka dan deret geometri, disertai dengan pilihan jawaban dan penyelesaiannya:

75, 97, 60, 92, 45, ...
A. 87
B. 78
C. 102
D. 75
E. 54
Jawabannya: A
Polanya: Selisih melompat. (-15) dan (-5)

17, 21, 23, 27, ...
A. 31     
B. 33
C. 32
D. 29
E. 25
Jawabannya: D
Polanya: Selisih langsung. (+4), (+2), (+4), (+2)

7, 6, 7, 11, 7, 16, 8, 21, 8, 26, 8, ..., ...
A. 31, 8
B. 31, 9
C. 25, 8
D. 29, 7
E. 31, 7
Jawabannya: B
Polanya: Seri penyela. 777, 888, 999 | Selisih melompat (+5)

1, 5, 9, 2, 6, 10, 3, ..., ..., ...
A. 6, 11, 4
B. 7, 11, 4
C. 7, 12, 5
D. 6, 12, 3
E. 8, 11, 5
Jawabannya: B
Polanya: Angka berurutan. 1234, 567, 91011

-4, -3, 0, 5, 12, ...
A. 21
B. 19
C. 17
D. 15
E. 13
Jawabannya: A
Polanya: Selisih langsung berupa bil.prima. (+1), (+3), (+5), (+7), (+9)

18, 16, 14, 19, 17, 15, ...
A. 13
B. 11
C. 10
D. 21
E. 20
Jawabannya: E
Polanya: Selisih langsung (-2), (-2), (+5), (-2), (-2), (+5)

80, 60, 41, 24, 10, ...
A. 8
B. 6
C. 4
D. 2
E. 0
Jawabannya: E
Polanya: Selisih turun 1, 2, 3, 4, dst. Dari (-20), (-19), (-17), (-14), (-10)

3, 8, 15, 20, 27, ...
A. 30
B. 33
C. 35
D. 34
E. 32
Jawabannya: E
Polanya: Selisih langsung (+5), (+7), (+5), (+7), (+5)

3, 6, 15, 16, 32, ...
A. 48
B. 64
C. 80
D. 96
E. 112
Jawabannya: C
Polanya: Bil.ke-n = (bil.sebelumnya x 2) + bil.sebelumnya lagi

2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, ...
A. 26
B. 44
C. 46
D. 55
E. 66
Jawabannya: D
Polanya: Selisih langsung (+1), (+2), (1+2), (2+3), (3+5), (5+8), (8+13)

405, 127, 278, 128, 150, 129, ...
A. 427
B. 12
C. 249
D. 21
E. 247
Jawabannya: D
Polanya: Selisih melompat.

1/3, 4/5, 3/2, 8/3, 5, ...
A. 12
B. 10
C. 9/5
D. 5/2
E. 3/5
Jawabannya: A
Polanya: Acak berupa bil.prima dan Selisih (+4)

100%, 4/3, 3/4, -2/3, 1/2, -8/3, ..., ...
A. 25%, -4/3
B. 1/4, 125%
C. 25%, -4.67
D. 0%, -1.33
E. 1/4, -1.67
Jawabannya: C
Pola sederhana namun butuh latihan

25, 13, 21, 20, 18, 32, 31, 23, 27, 26, 28, ...
A. 43      D. 39
B. 42      E. 38
C. 40
Jawabannya: E
Pola campuran

90, 84, 82, 84, 78, 76, 78, ...
A. 68      D. 72
B. 58      E. 60
C. 76
Jawabannya: D
Polanya: (-6), (-2), (+2), (-6), (-2), (+2), (-6)

7007, 7106, 7105, 7205, 7204, 7305, 7304, ...
A. 7306
B. 7405
C. 7406
D. 7408
E. 7506
Jawabannya: C
Polanya: Selisih melompat (+98), (+99), (+100), (+101) dan Selisih (+100), (+100), (+100), (+100)

5, 10, 8, 24, 21, 84, ...
A. 80
B. 81
C. 168
D. 252
E. 336
Jawabannya: A
Polanya: (x2), (-2), (x3), (-3), (x4), (-4)

4, 22, 9, 33, 16, 44, ...
A. 18
B. 20
C. 24
D. 25
E. 55
Jawabannya: D
Polanya: Hasil kuadrat (2²), (3²), (4²), (5²) | 22, 33, 44

3, 7, 15, 31, ...
A. 46
B. 51
C. 63
D. 93
E. 127
Jawabannya: C
Polanya: Selisih langsung, pola berlipat ganda (+4), (+8), (+16), (+32)

1, 2, 6, 24, 120, ...
A. 144
B. 240
C. 360
D. 576
E. 720
Jawabannya: E
Polanya: Perkalian (x2), (x3), (x4), (x5), (x6)

5, 8, 13, 2, 11, 14, 19, 4, 17, ..., ...
A. 21, 23
B. 20, 25
C. 23, 26
D. 23, 24
E. 25, 6
Jawabannya: B
Polanya: Selisih (+3), (+5) | Selisih melompat (-2) | dan penyela 2, 4

172, 84, 40, 18, ...
A. 11
B. 9
C. 13
D. 7
E. 5
Jawabannya: D
Polanya: Pembagian (key: penurunan drastis) Un = {(Un-1) - 4}÷2

961, 841, 529, 361, ...
A. 121
B. 169
C. 256
D. 289
E. 324
Jawabannya: D
Polanya: Deret menurun cukup drastis, kalau bukan pembagian maka akar kuadrat. (31²), (29²), (23²), (19²), (17²)

5, 5, 6, 30, 7, 210, 8, ...
A. 280
B. 420
C. 840
D. 1680
E. 2100
Jawabannya: D
Polanya: Perkalian (pilihan jawaban besar semua). Seri penyela 5, 6, 7, 8 | dan perkalian (x6), (x7), (x8)

27, 30, 10, 5, 15, 18, 6, 3, 13, ...
A. 3
B. 8
C. 18
D. 16
E. 23
Jawabannya: D
Polanya: (+3), (÷3), (÷2), (+10), (+3), (÷3), (÷2), (+10), (+3)

4, 16, 5, 25, ..., 196, 185
A. 176
B. 14
C. 36
D. 45
E. 112
Jawabannya: B
Polanya: (4²=16), (-11), (5²=25), (-11), (14²=196), (-11)

4, 12, 10, 6, 18, 16, 9, ..., 25
A. 15
B. 18
C. 21
D. 27
E. 19
Jawabannya: D
Polanya: (x3), (-2), (-4), (x3), (-2), (-5), (x3), (-2)

2, 4, 3, 9, 4, ...
A. 5
B. 16
C. 6
D. 12
E. 3
Jawabannya: B
Polanya: 2, 2², 3, 3², 4, 4²

88, 76, 66, 58, 52, 48, ...
A. 44
B. 50
C. 46
D. 40
E. 42
Jawabannya: C
Polanya: (-12), (-10), (-8), (-6), (-4), (-2)

1, 3, 6, ..., 16, 18, ...
A. 9, 48
B. 9, 36
C. 18, 32
D. 12, 32
E. 8, 36
Jawabannya: E
Polanya: (+2), (x2), (+2), (x2), (+2), (x2)

42, 7, 12, 3, 6, 3,  ...
A. 7
B. 6
C. 12
D. 1
E. 4
Jawabannya: E
Polanya: (÷6), (+5), (÷4), (+3), (÷2), (+1)

2, 2, 4, 12, 16, 16, 18, 54, ...
A. 54
B. 162
C. 58
D. 104
E. 62
Jawabannya: C
Polanya: (x1), (+2), (x3), (+4), (x1), (+2), (x3), (+4)

24, 8, 28, ..., 7, 27, 18, 6
A. 12
B. 14
C. 21
D. 35
E. 24
Jawabannya:
Polanya: Seri penyela 8, 28 ; 7, 27 ; 6, 26 | Seri melompat 24, ..., 18 maka ... = 21 (selisih -3)

88, 90, 30, 34, ..., 12, 16, 18, 6
A. 8
B. 24
C. 38
D. 36
E. 26
Jawabannya: D
Polanya: (+2), (÷3), (+4), (+2), (÷3), (+4), (+2), (÷3)

68, 36, 20, 12, 8, 6, ...
A. 10
B. 3
C. 2
D. 4
E. 5
Jawabannya: E
Polanya: (-32), (-16), (-8), (-4), (-2), (-1) | Tiap selisih dibagi 2

8, 10, 6, 12, 4, 6, ..., 8, 0, ...
A. 4, 2
B. 4, 4
C. 2, 12
D. 2, 2
E. 2, 8
Jawabannya: D
Polanya: (+2), (-4), (x2), (-8), (+2), (-4), (x2), (-8), (+2)

9, 3, 15, 9, 45, ...
A. 60
B. 27
C. 39
D. 75
E. 18
Jawabannya: C
Polanya: (-6), (x5), (-6), (x5), (-6)

3, 4, 6, 10, 18, 34, ...
A. 42
B. 48
C. 66
D. 75
E. 18
Jawabannya: C
Polanya: (+1), (+2), (+4), (+8), (+16), (+32)

60, 15, 75, 30, 150, ...
A. 50
B. 105
C. 90
D. 45
E. 120
Jawabannya: B
Polanya: (-45), (x5), (-45), (x5), (-45)

6, 18, 9, 14, ..., 21, 26, 78
A. 42
B. 28
C. 26
D. 7
E. 35
Jawabannya: A
Polanya: {+(6x2)}, (÷2), (+5), {+(14x2)}, (÷2), (+5), {+(26x2)}

16, 16, 32, 29, 25, 5, 30, 23, ...
A. 46
B. 32
C. 18
D. 19
E. 15
Jawabannya: E
Polanya: (x1), (x2), (-3), (-4), (÷5), (x6), (-7), (-8)

88, 96, 16, 20, 10, ..., 3, 7, 3.5, 11.5
A. 18
B. 16
C. 4
D. 6
E. 24
Jawabannya: A
Polanya: (+8), (:6), (+4), (:2), (+8), (:6), (+4), (:2), (+8)

1, 0, 3, 8, 1, 10, ...
A. 11
B. 16
C. 9
D. 21
E. 3
Jawabannya: D
Polanya: (-1), (+3), (+5), (-7), (+9), (+11)

6, 12, 6, 2, 8, ..., 7, 3, 12, 18, ...
A. 13, 9
B. 14, 9
C. 14, 14
D. 12, 6
E. 9, 12
Jawabannya: B
Polanya: (+6), (:2), (-4), (x4), (+6), (:2), (-4), (x4), (+6), (:2)

3, 3, ..., 4, 16, 11, 17
A. 7
B. 5
C. 1
D. 6
E. 3
Jawabannya: C
Polanya: (x1), (-2), (+3), (x4), (-5), (+6)

7, 15, 15, 21, 42, ..., 50, 56, ...
A. 54, 48
B. 54, 56
C. 21, 48
D. 42, 112
E. 50, 112
Jawabannya: E
Polanya: (+8), (x1), (+6), (x2), (+8), (x1), (+6), (x2)

3, 6, 3, 5, 2, ..., 1, 3, ..., 0
A. 6, 1
B. 4, 0
C. 4, 2
D. 6, 0
E. 0, 2
Jawabannya: B
Polanya: (x2), (-3), (+2), (-3), (x2), (-3), (+2), (-3), (x2)

43, 42, 21, 24, ..., 4, 10
A. 18
B. 16
C. 32
D. 20
E. 12
Jawabannya: D
Polanya: (-1), (:2), (+3), (-4), (:5), (+6)

2, 6, 12, 21, 6, ..., 129, 153, 126
A. 90
B. 99
C. 108
D. 120
E. 135
Jawabannya: C
Polanya: (x3), (+6), (+9), (-15), (x18), (+21), (+24), (-27)

35, 25, 75, 15, 5, 15, ...
A. 45
B. 60
C. 3
D. 5
E. 0
Jawabannya: C
Polanya: (-10), (x3), (:5), (-10), (x3), (:5)

2, 4, 1, ..., -1, -2, -5, -20, -25
A. 4
B. -2
C. 3
D. -4
E. 2
Jawabannya: A
Polanya: (x2), (-3), (x4), (-5), (x2), (-3), (x4), (-5)

2, 6, 4, 2, 4, 8, 6, 3, 9, ...
A. 11
B. 18
C. 12
D. 15
E. 13
Jawabannya: E
Polanya: (+4), (-2), (:2), (^2), (+4), (-2), (:2), (^2), (+4)

3, 4, 4, 6, ..., 6, 2, 6
A. 2
B. 4
C. 1
D. 6
E. 3
Jawabannya: E
Polanya: (+1), (:1), (+2), (:2), (+3), (:3), (+4)

2, 1, 2, 1, 3, 3, 3, 4, 4, ..., ..., ...
A. 3, 4, 7
B. 4, 5, 7
C. 5, 4, 7
D. 6, 5, 4
E. 7, 4, 5
Jawabannya: C
Polanya: 4 larik

90, 45, 50, ..., 5, 10, 2, 1
A. 42
B. 10
C. 35
D. 25
E. 55
Jawabannya: D
Polanya: (:2), (+5), (:2), (:5), (x2), (:5), (:2)

4, 12, 10, 6, 18, 16, 9, ..., 25
A. 19
B. 27
C. 21
D. 15
E. 18
Jawabannya: B
Polanya: (x3), (-2), (-4), (x3), (-2), (-7), (x3), (-2)

32, 4, 11, 5, 1, ..., 2, 1
A. 3
B. 10
C. 8
D. 5
E. 4
Jawabannya: D
Polanya: (:8), (+7), (-6), (:5), (+4), (-3), (:2)

3, 9, 3, 0, 6, ..., 12, 9, 15, 225
A. 36
B. 15
C. 18
D. 24
E. 9
Jawabannya: A
Polanya: (^2), (:3), (-3), (+6), (^2), (:3), (-3), (+6), (^2)

48, 24, 36, 24, 0, 12, ..., -16
A. 4
B. -12
C. -8
D. 8
E. 4
Jawabannya: tidak ada pilihan yang tepat
Polanya: (-24), (+12), (-12), (-24), (+12), (-12), (-24)

2, 4, 6, 10, 14, 20, 28, 44, ...
A. 50
B. 52
C. 54
D. 58
E. 60
Jawabannya: A
Polanya: Fibonacci

22, 66, 33, 34, 30, 90, 45, 46, 42, ...
A. 126
B. 88
C. 43
D. 124
E. 21
Jawabannya: A
Polanya: x3, :2, +1, -4, x3, :2, +1, -4, x3

12, 13, ..., ..., 22, 27
A. 19, 12
B. 15, 18
C. 22, 24
D. 22, 18
E. 21, 18
Jawabannya: B
Polanya: +1, +2, +3, +4, +5

-------------------------------------------------------

Menghitung hasil perkalian dengan angka 5:
Untuk A Genap: A x 5 = (1/2A) dilanjutkan nol.
Contohnya 6 x 5 = (3) dilanjutkan nol = 30
Untuk A Ganjil: A x 5 = (1/2 dari (A-1)) dilanjutkan 5.
Contohnya 19 x 5 = (1/2(19-1)) dilanjut 5 = 95

Menghitung hasil kuadrat bilangan yang bersatuan 5
Rumusnya: a5² = (a+1)(a) diikuti angka 25
Contohnya:
35 x 35 = (3+1)(3) diikuti angka 25 = (4x3) d.a 25 = 1225
95 x 95 = 9025
155 x 155 = 24025
1005 x 1005 = 1010025

Sifat Distributif
(a x b) + (a x c) = a x (b + c)
(a x b) – (a x c) = a x (b - c)

a/9 = 0.aaaaaa....
ab/99 = 0.ababaab....
abc/999 = 0.abcabcabc...

Suatu bilangan yang jumlah dari angka-angka penyusunnya habis dibagi tiga, maka bilangan tersebut habis dibagi tiga.
Contoh : 1845 : 1+8+4+5 = 18, dan 18 habis dibagi tiga

a² - b² = (a-b)(a+b)

(A+B)³ = A³ + 3A²B + 3AB² + B³
(A-B)³ = A³ - 3A²B + 3AB² - B³

2⁴⁴⁴⁴ = (2⁴)¹¹¹¹ = 16¹¹¹¹
2³³³³ = (2³)¹¹¹¹ = 8¹¹¹¹
5²²²² = (5²)¹¹¹¹ = 25¹¹¹¹
Jadi, 5²²²² > 2⁴⁴⁴⁴ > 2³³³³

Jika ada a, b, dan c c adalah bilangan yang berurutan, maka: (a x c) = (b² - 1)

Banyak pertandingan yang terjadi dari n tim yang saling bertanding satu sama lain salimg bergantian adalah: 1/2(n²-n)

Ingkaran : (~) "negasi"
Disjungsi : (v) "atau"
Konjungsi : (Λ) "dan"

Implikasi : () dibaca "jika ... maka ..."
  Konvers dari pq adalah qp
  Invers dari pq adalah ~p~q
  Kontraposisi dari pq adalah ~q~p

Biimplikasi atau Bikondisional: () atau (pq)^(qp) dibaca "... jika dan hanya jika ..."

Silogisme
  Premis 1 : pq
  Premis 2 : qr
  Konklusi : pr

Modus Ponens
  Premis 1 : pq
  Premis 2 : p
  Konklusi : q

Modus Tollens
  Premis 1 : pq
  Premis 2 : ~q
  Konklusi : ~p


Persamaan Kata (Sinonim)
Abolisi
pembatalan, penghapusan, ampunan
Abrasi
pengikisan
Absolut
mutlak
Absorpsi
penyerapan
Ad Hoc
khusus
Adagium
pepatah
Adaptasi
penyesuaian
Addendum
lampiran
Adiktif
candu
Adopsi
pengangkatan, pemungutan
Afeksi
kasih sayang
Afiks
imbuhan
Afirmasi
Pengakuan sungguh-sungguh, keterbukaan
Agil
pandai
Akreditasi
pengakuan
Akselerasi
percepatan
Akumulasi
pengumpulan, penimbunan
Algoritme
Prosedur pemecahan
Ambigu
mendua
Ambivalen
bercabang dua dan saling bertenangan
Amity
persahabatan
Aneksasi
penyerobotan
Anggaran
aturan
Anonim
tanpa nama
Anotasi
catatan berisi komentar
Aptitude
bakat, kecerdasan, ketangkasan
Aristokrat
kaum bangsawan
Arketipe
model, prototipe, purwarupa
Artifact
benda arkeologi
Artifisial
buatan
Asimilasi
penyatuan, percampuran
Assesment
taksiran
Asumsi
anggapan
Attitude
sikap
Balai yasa
bengkel lokomotif/Kereta Api
Barometer
ukuran
Benchmark
tolok ukur
Bonafide
Dapat dipercaya
Bonanza
kemakmuran
Cakruk
rumah jaga (gardu) di desa
Canting
Alat untuk membatik
Centeng
satpam
Citra
gambaran
Cuak
takut
Daur
siklus
Deduksi
penyimpulan dari umum ke khusus
Defisit
kekurangan
Defleksi
penyimpangan
Dehidrasi
Kehilangan cairan tubuh
Delirium
Gangguan mental ditandai halusinasi
Deskriptif
menggambarkan
Diferensiasi
pembedaan
Dikotomi
dibagi dua
Divergen
bercabang, memencar
Domain
daerah, wilayah
Donor
penderma
Dosir
dokumen
Dukan
warung
Duktus
pembuluh
Edifikasi
sikap dan tauladan
Efektif
manjur, berhasil guna
Efisien
tepat guna
Egaliter
sederajat
Eklektik
suka pilih-pilih
Eklips
gerhana
Eksentrik
aneh
Ekskavasi
penggalian (benda purbakala)
Eksploitasi
pendayagunaan
Eksodus
berpindah
Ekstensi
perluasan
Ekuilibrium
kesetimbangan
Elaborasi
Penggarapan dengan tekun dan cermat
Enigma
teka-teki
Enmity
permusuhan
Epilog
penutupan
Epistakis
mimisan
Eternal
abadi
Evaporasi
penguapan
Evokasi
penggugah rasa
Faksi
golongan
Fantastis
luar biasa
Fisi
pembelahan sel, pemecahan, pemisahan
Flegmatis
Bertemperamen lamban
Floating mass
massa mengembang
Formula
rumus
Friksi
perpecahan
Fusi
gabungan
Gaharu
kayu yang harum baunya
Galir
longgar, mudah lepas
Generalisasi
penyamarataan
Generik
umum
Gerai
rambut terurai, pelaminan, kedai kecil
Grasi
Ampunan
Hakiki
sejati
Heterogen
beraneka ragam
Hewani
berasal dari hewan
Higienis
berdasarkan standar kesehatan
Hipotesis
dugaan awal
Identik
sama
Imitasi
tiruan, tidak asli
Implisit
tersirat
Injeksi
suntikan
Inovasi
penemuan baru
Insidental
setiap saat, sewaktu-waktu
Insinuasi
sindiran
Insomnia
penyakit tak bisa tidur
Interim
sementara
Interinsuler
antarpulau
Intermediari
perantara, penengah
Intermezzo
selingan
Interpretasi
penafsiran, penerjemahan
Interseksi
persimpangan
Intuisi
bisikan hati, gerak hati
Inversi
pembalikan
Islah
damai
Iterasi
perulangan
Jasa Boga
katering
Jelu
kesal hati
Jurnalis
wartawan
Kedap
rapat
Kerosin
minyak tanah
Kisi-kisi
terali
Klan
suku
Klarifikasi
penjelasan
Kolateral
jaminan
Kolega
teman sejawat, rekan kerja
Kolektif
bersama
Kompleksitas
kerumitan
Komplemen
pelengkap
Komposit
campuran
Komprehensif
menyeluruh, lengkap
Komputasi
perhitungan
Konfrontasi
Berhadapan langsung, pertentangan
Konjugasi
tasrif v
Konjungsi
penghubung
Konkaf
cekung
Konsensus
kesepakatan
Konservatif
kolot
Konsesi
kelonggaran
Konsiderasi
pertimbangan
Konsolidasi
penggabungan
Konspirasi
persekongkolan
Kontaminasi
tercemar
Kontradiksi
pertentangan
Kontribusi
sumbangan
Konveks
cembung
Konvensi
kesepakatan
Konvergen
memusat
Kreasi
ciptaan
Krematorium
perawatan jenazah
Kuasi
semu
Kulminasi
puncak
Kwartir
pramuka
Laik
layak
Latif
indah
Lesak
Terbenam, ambles
Madar
Tidak berperasaan, tebal telinga
Majasi
semu
Manifestasi
perwujudan
Mantiki
logis
Mimetik
meniru
Moratorium
penagguhan, penundaan
Mortalitas
kematian
Mutatis Mutandis
perubahan seperlunya
Mutilasi
pemotongan
Nabati
berasal dari tumbuhan
Nadir
luar biasa
Naif
lugu, tak dibuat-buat
Naratif
menceritakan
Nativisme
paham menolak pengaruh kaum pendatang
Nomadik
tidak menetap
Nomenklatur
tata nama
Oktagonal
bersegi 8
Oposan
oposisi
Oseanografi
ilmu tentang laut
Pandir
bodoh
Panorama
pemandangan
Paradoks
seolah-olah berlawanan
Parsial
sebagian, berat sebelah
Parsimoni
hemat, iri
Partikelir
swasta
Patrinomium
warisan
Pedagogi
ilmu tentang cara mendidik
Pemantulan
refleksi
Persona non grata
orang yang tak disukai
Persuasi
ajakan, bujukan
Platform
rencana kerja, program
Pledoi
pembelaan
Polar
kutub
Poligon
bersegi banyak
Porto
biaya
Prefiks
awalan (imbuhan diawal kata)
Preseden
pendahulu
Prestise
wibawa, martabat
Primordialisme
perasaan kesukuan yang berlebihan
Proletar
rakyat jelata
Prolog
pendahuluan
Prominen
terkemuka, menonjol
Proteksi
perlindungan
Pseudonym
alias, nama samaran, nama pena
Purbawisesa
kekuasaan sepenuhnya
Qasar
pemendekan
Rabat
potongan, diskon
Rancu
kacau
Rebewes
SIM (Surat Ijin Mengemudi)
Rekognisi
pengakuan
Remisi
pengampunan, pemotongan hukuman
Renovasi
pemugaran
Resistensi
ketahanan
Revival
perubahan
Segmentasi
pembagian, penggolongan
Sekuler
duniawi, meminggirkan agama
Seloka
sajak
Semiotika
ilmu tentang tanda
Serasah
jeram
Sijil
ijazah
Sinyalemen
peringatan
Skeptis
ragu-ragu
Spirometer
alat pengukur nafas
Sporadis
sesekali, jarang-jarang
Suffiks
akhiran (imbuhan diakhir kata)
Sumbang
salah, keliru, tidak selaras
Tag
label
Tandem
berdua
Tanur
perapian
Temperamen
perangai, watak
Transendental
abstrak
Tremor
gerakan tidak terkontrol
Union
penyatuan
Vegetasi
tumbuh-tumbuhan
Via
melalui
Virtual
impian
Wahana
sarana transportasi
Walakin
Walaupun begitu, tetapi, akan tetapi
Wisesa
Penguasa utama
Wreda
senior







Demikian contoh soal deret angka, seri huruf, dan deret geometri.

Apabila kamu ada soal yang mau dibahas dan sulit dipecahkan, silahkan tinggalkan komentar dibawah yo, gan. Supaya ini bisa jadi kamus online kamu juga. Oh ya, soal diatas sudah saya sortir dari banyak soal, dan yang saya tuliskan disini adalah yang tingkat kesulitannya menengah keatas. Ingat, waktu sangat terbatas. Tanpa latihan, sulit untuk bisa menjawabnya. Terimakasih. 😁


+