Mining Life Cyle: Sebuah Pemahaman Singkat Apa itu Siklus Hidup Penambangan

Siklus Hidup Penambangan


Aspek penting dalam industri pertambangan berkisar pada siklus hidup penambangan (mining lifecycle) serta rantai nilai (value chain) yang saling terintegrasi.

Siklus Hidup Penambangan Mining Life Cycle
Siklus Hidup Penambangan


Siklus hidup penambangan secara umum meliputi proses berurutan dari tahap eksplorasi sampai dengan penutupan. Detail mengenai tahapan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Exploration:
    merupakan tahap eksplorasi atau penyelidikan dimana ini merupakan tahap awal dalam proses penambangan dengan tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi daerah-daerah mineralisasi atau deposit mineral. Dalam tahap ini, peran keilmuan geologi sangat besar. Misalnya dalam melakukan geokimia, geofisika, geolistrik, dan lain-lain.
  • Discovery:
    merupakan tahap penemuan dan kelayakan dengan tujuan utamanya adalah untuk menentukan keterjadian mineral dan deposit dalam daerah dan luas tertentu.
  • Assesstment:
    merupakan tahap penilaian, meliputi perencanaan & perancangan. Setelah sumber daya mineral diidentifikasi, kemudian perlu melakukan penilaian proyek, apakah sumber daya mineral tersebut dapat ditambang secara komersial. Termasuk juga aspek lainnya, misalnya aspek metalurgi, aspek sosial, aspek lingkungan, aspek pemasaran, aspek regulasi/hukum, dan lain-lain.
  • Development:
    merupakan tahap pembangunan dan pengembangan, meliputi konstruksi dan infrastruktur yang akan mendukung proses penambangan seperti konstruksi jalan, fasilitas material handling & delivery, pengupasan lapisan tanah atas (overburden removal), dan lain-lain.
  • Production:
    merupakan tahapan operasi tambang atau proses produksi secara day-to-day mulai dari pengeboran & peledakan (drilling & blasting), aktivitas metalurgi, sampai dengan loading ke tujuan/pasar/konsumen.
  • Closure:
    merupakan tahap penutupan tambang, dimulai dari dekomisioning & penutupan, perencanaan penutupan & implementasi, sampai dengan penyelesaian.


Mining Value Chain
Mining Value Chain



Sedangkan yang dimaksud dengan rantai nilai (value chain) itu adalah melihat di mana nilai yang cukup besar atau nilai apa pun yang ditambahkan atau dikurangi dari aktivitas mineral yang dilakukan pada saat dieksploitasi, atau bahkan sebelum dieksploitasi. Termasuk nilai setelah tahap eksploitasi selesai, apa yang terjadi pada nilai aset setelah penutupan tambang juga menjadi bagian yang tak terpisahkan.

Jadi, ketika kita melihat siklus hidup penambangan, kita harus mempertimbangkan tahap paling awal dari konseptualisasi siklus hidup penambangan diatas.

Misalnya, kita mungkin tidak tahu bahwa sebenarnya ada deposit ekonomi yang tersedia dan melalui pekerjaan survei tinjau (reconnaissance) di tahap awal kita dapat menentukan bahwa ada area geologi yang menarik di mana orang dapat menemukan mineral yang memiliki nilai ekonomi atau biasa disebut dengan kejadian ekonomi dari sebuah mineral. Selain hal tersebut, yang perlu diperhatikan adalah kita perlu melihat bagaimana pembiayaannya, bagaimana kita akan benar-benar mencari mineral itu karena kita membutuhkan uang. Jadi disitulah kita memperkenalkan komponen rantai nilai dalam siklus hidup tersebut untuk mengatakan bahwa: "saya perlu mendekati pasar ekuitas".

Sumber keuangan:
  • Exploration:
    Ekuitas termasuk modal awal (seed capital), ekuitas swasta, skin-in-the-game (ekuitas pemilik) 
  • Discovery:
    Ekuitas termasuk modal awal (seed capital), ekuitas swasta, penawaran saham perdana (IPO atau listing ekuitas), mitra stratejik (ekuitas).
  • Assessment:
    Ekuitas swasta, peningkatan modal (shares issue/rights offer), mitra stratejik, kongsi (joint venture partner).
  • Development:
    Pasar ekuitas, commercial debt, mitra stratejik, development/construction partner (BOO atau BOOT contracts), offtaker, metal streaming and forward or derivative markets.
  • Production:
    Pasar ekuitas, commercial debt, mitra stratejik, offtaker, metal streaming and forward or derivative markets.
  • Closure:
    Drawdown mulai dari environmental trust fund atau off-balance sheet funding.

Seperti diketahui, pada tahap awal eksplorasi kita tidak dapat mengajukan pinjaman atau hutang. Meski sebenarnya ada sangat sedikit instrumen keuangan yang tersedia, namun sebagian besar instrumen tersebut terkait dengan ekuitas.

Dr. Eric Lilford menyebut bahwa ekuitas terkadang disebut sebagai "skin in the game". "Skin in the game" adalah kondisi di mana kita memiliki manajemen tambang, para founders dari deposito biasanya memasukkan sebagian dari neraca atau uang mereka sendiri ke dalam bisnis hanya untuk memulai bola bergulir. Kemudian mereka bisa melihat ekuitas. Dan sejak permulaan eksplorasi bahwa ekuitas belum tentu menjadi ekuitas yang terdaftar, mungkin ekuitas swasta, tidak terdaftar dengan maksud untuk merealisasikan nilai di kemudian hari. Bagian ini merupakan bahasan paling menarik terkait ekonomi yang terkait dengan siklus hidup tambang dan dengan rantai nilai. Jadi cukuplah untuk mengatakan bahwa sejak awal Anda memiliki keberlanjutan yakni dari tahap awal, tahap menengah, tahap matang (mature), komponen kehidupan suatu operasi, entah itu tambang terbuka (open-pit mining) atau di bawah tanah (underground mining), mereka melalui siklus yang serupa.

Survei tinjau (reconnaissance) awal, yang akan bersifat eksplorasi, misalnya geomagnetik, geolistrik, dan lain-lain. Sampai ke tahap eksplorasi dimana kita akan melihat metodologi eksplorasi, jenis pemboran apa yang akan dilakukan, jenis eksplorasi apa yang dipilih misalnya apakah kita melakukan penggalian, apakah kita benar-benar melakukan pengeboran, apakah kita melakukan jenis pekerjaan eksplorasi invasif lainnya dan berpotensi non-invasif.

Bagaimana dengan pengujian laboratorium?

Pengujian laboratorium, juga termasuk dalam siklus hidup penambangan. Karena kita juga akan dan perlu untuk mempertimbangkan berbagai komponen dari apa yang terjadi di laboratorium, jenis analisis apa yang dilakukan dan apa arti hasilnya, serta analisis lainnya.

Siapa yang mendapatkan informasi itu dan bagaimana informasi tersebut diproses untuk kemudian menentukan apakah Anda memiliki sesuatu yang berharga atau tidak, yang lagi-lagi dimasukkan ke dalam rantai nilai itu.

Di luar itu, seseorang akan melakukan pekerjaan lainnya yakni mencari konsultan. Karena pekerjaan besar ini tidak dapat dikerjakan sendiri, disamping untuk menghindari risiko dan menyerahkan kepada ahlinya. Dalam mempekerjakan konsultan, dapat berupa untuk pekerjaan mendesain dan merancang operasi penambangan, merancang tambang dan kemudian kita bisa masuk ke tahapan selanjutnya: konstruksi.

Pada akhirnya kita sampai pada tahap commissioning sebuah tambang.

Setelah dibangun, kita akan memiliki beberapa tahapan commissioning yang perlu dilalaui. Mulai dari cold comissioning yakni tahapan untuk memastikan peralatan dapat berjalan sebelum dilakukan umpan material, warming-up hingga tahapan hot-commissioning, yang merupakan proses di mana kita menyalakan operasional secara efektif, termasuk meningkatkan produksi dan menyempurnakan fasilitas metalurgi. Dan ini masih merupakan bagian dari siklus hidup & rantai nilai tambang.

Dalam fase peningkatan, kita akan melakukan peningkatan kapasitas produksi. Kita meningkatkan laju produksi melalui meningkatkan fasilitas bijih mineral, fasilitas penerima, fasilitas pemrosesan, dan pada akhirnya mencapai tingkat produksi yang stabil. Sekali lagi, perlu diingat bahwa selama proses ini kita telah menambahkan nilai pada aset dasar itu sendiri dan jika kita adalah entitas yang terdaftar, kita tentu saja telah menambahkan nilai pada harga saham di pasar ekuitas.

Jadi melalui produksi kita mungkin memiliki fase pertumbuhan, mungkin juga melakukan akuisisi strategis, atau juga dapat melakukan sesuatu yang benar-benar mengubah paradigma perusahaan itu sendiri, tetapi pada akhirnya karena sifat bijih-mineral yang menipis, pada akhirnya sebuah tambang akan sampai di ujung dan berakhir.

Dan tergantung pada posisi Anda, misalnya terkait manajemen yang telah dilakukan sejauh mana menyangkut strategi perusahaan, karena terbatasnya bijih-mineral itu bisa jadi merupakan akhir dan kehancuran dari perusahaan pertambangan yang Anda kelola.

Namun, jika kita memiliki strategi di mana ternyata kita memiliki aset tambahan, ruang untuk mengeksplorasi brownfields, greenfields, dapat memperpanjang umur perusahaan kita.

Namun yang perlu diingat bahwa aset memiliki sifat terbatas. Setelah kita sampai pada puncak operasi, kita tentu akan masuk ke fase deklinasi hingga akhirnya sampai ke fase penutupan tambang.

Orang mungkin mengatakan bahwa pada saat sampai di tahap penutupan tambang, kita tidak memiliki nilai yang tersisa. Sejauh menyangkut rantai nilai, di tahap ini kita telah menurunkan nilai menjadi nol bersih. Meskipun perlu diingat kembali bahwa pasca-penutupan tambang, lahan yang ada dapat dikembalikan untuk penggunaan komersial dalam bentuk lainnya.

Selalu ada kemungkinan.

0 comments:

Post a Comment

+