Connecting the Dots

INDUSTRI PENGOLAHAN ZINC



INDUSTRI PENGOLAHAN ZINC
Oleh: Abdul Ghofur*

Zinc merupakan salah satu logam dasar yang memiliki banyak manfaat disamping logam non-ferrous lain seperti copper, lead, aluminum, dan nickel. Secara umum dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai seng. Zinc sendiri merupakan jenis logam ke empat yang paling banyak diproduksi setelah baja, aluminium dan tembaga.
Tabel 1. Produksi logam dunia pada 2007 (dalam juta ton)
(sumber: US Geological Survey, 2007)
Baja
Aluminium
Tembaga
Seng
Nikel
Magnesium
Titanium
1.345
38
15,6
10,6
7,0
0,79
0,138

Sejarah produksi logam zinc dimulai dalam skala kecil di India dan China sebelum abad ke 14 dan di Eropa pada abad ke 18. Metode produksi pada awalnya adalah dengan menggunakan retorting processes dimana zinc oxide direduksi dengan karbon dalam retort yang dipanaskan. Logam zinc kemudian menguap dan dikumpulkan dengan mengkondensasinya dari retort gases. Perkembangan teknologi, membuat retort process mulai tergantikan dengan metode elektrolisis yang mulai dikembangkan pada awal abad ke 20, meskipun sebenarnya pada awal abad yang sama teknologi continuous retorting processes juga dikembangkan. Sementara itu teknologi zinc blast furnace mulai diperkenalkan untuk produksi komersial pada tahun 1960. Pada sekitaran awal abad ke 21, teknologi retort processes hampir lenyap dan penggunaan teknologi blast furnace atau yang lebih dikenal dengan Imperial Smelting Furnace mulai memudar. Produksi zinc saat ini secara dominan diproses secara elektrolisis, dengan estimasi angka lebihdari 80% produksi dunia pada awal abad 21 ini.

Sebagai salah satu dari base metal, zinc memiliki banyak aplikasi yang berbeda dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern saat ini. Antara lain digunakan untuk fabrikasi komponen baja dalam bentuk die casting alloys dan sebagai kuningan yang merupakan paduan dari zinc dan tembaga. Sementara itu, mayoritas zinc diaplikasikan untuk proteksi korosi atau galvanizing pada baja dengan cara membentuk permukaan penghalang pada baja sehingga tahan terhadap korosi. Zinc juga diaplikasikan dalam bentuk oksida (zinc oxide) yang memiliki manfaat dalam formulasi dan juga vulkanisasi pada karet dan ban, zinc oksida juga digunakan sebagai fertilisator dan sebagain kecil dimnafaatkan dalam bidang farmasi serta penggunaan dalam bidang medis.
Konsumsi zinc dunia terus mengalami pertumbuhan, dari sekitar 5 juta ton per tahun pada 1970 menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun pada akhir abad ke 20, dan menjadi 9,7 juta ton per tahun pada 2003. Ini menginformasikan kepada kita bahwa laju pertumbuhan dari permintaan dunia mengalami kenaikan 2% per tahun.

Berikut merupakan industri peleburan zinc yang utama di dunia, meliputi jenis proses:
1.      Elektrolisis (Roasting – Leaching – Electrowinning)
2.      Imperial Smelting Process atau ISF (Blast Furnace)
3.      Vertical Retort Process
4.      Electrothermic Retort Process
5.      Horizontal Retort Process
Berikut ini merupakan jenis dari mineral-mineral zinc:
Tabel 2. Mineral Zinc
(sumber: handbook of extractive metallurgy of zinc, 2005 and www.e-rock.com)
Mineral
Formula
Zinc content, %
Fisik
Sphalerite, Zinc Blende atau Wurtzite
ZnS
67,1
Marmatite (besi dalam larutan solid)
(Zn,Fe)S
< 67

Smithsonite atau ‘Calamine’
ZnCO3
52,2

Hydrozincite
3ZnO.2ZnCO3.3H2O
59,5

Willemite
2ZnO.SiO2
58,7

Hemimorphite
4ZnO.2SiO2.2H­2O
54,3

Zincite
ZnO
80,4


Dari beragam jenis zinc ore di atas, jenis mineral yang paling umu diproses adalah jenis zinc sulfide berupa spahlerite. Komersialisasi zinc ore dilakukan dengan cara menjadikannya sebagai konsentrat untuk kemudian diproses lebih lanjut dalam smelter dan refinery plant dengan proses elektrolisis. Cara yang paling efektif dan efisien untuk mendapatkan konsentrat zinc dari zinc ore setidaknya meliputi dua cara, yakni:
1.      Pengecilan ukuran zinc ore, dengan harapan terbebasnya mineral zinc dengan pengotor lainnya dan dapat dipisahkan kemudian
2.      Pemisahan secara selective physiochemical dengan menggunakan proses froth flotation untuk memisahkan logam konsentrat

Dalam memproses zinc ore menjadi konsentrat, setelah dilakukan ore dressing dengan jaw chrusher dan juga ballmill machine, selanjutnya adalah memprosesbya secara froth flotation. Selama proses froth flotation berlangsung, akan dilakukan pemisahan beberapa mineral ikutan lainnya seperti tembaga dan timbal. Selama proses froth flotation berlangsung, pertama-tama akan diapungkan mineral tembaga, setelah itu mineral  timbal, dan kemudian memisahkan mineral zinc.
  
Gambar 1. Diagram alir proses flotasi untuk Cu/Pb/Zn ore
(sumber: Handbook of Extractive Metallurgy of Zinc, 2005)

Setelah melalui proses froth flotation diatas, kita bisa mendapatkan konsentrat zinc yang siap untuk dijual secara komersial, atau memprosesnya kembali dengan meleburnya dan memurnikannya dengan macam-macam proses yang telah disebutkan di depan. Berikut ini merupakan target spesifikasi dari konsentrat zinc, yakni:
Tabel 3. Target Spesifikasi Konsentrat Zinc
(sumber: Handbook of Extractive Metallurgy of Zinc, 2005)
Elemen
Range Komposisi
Zn
47 sampai 56 %
Fe
< 10 %
Pb
< 3 %
Cu
< 2 %
S
30 sampai 32 %


Gambar 2. Zinc Ore, Zinc Concentrate, dan Zinc Ingot
(sumber gambar: www.google.com, 2015)

Dalam dunia zinc metal, dikenal tiga jenis grade dari zinc ingot yang memiliki nilai komersial dan menjadi standard dalam penjualannya. Berikut ini ketigas jenis grade dari zinc ingot hasil produksi yang dapat dijual sebagai unalloyed base metal, yakni:
1.      Prime Western Grade – PWG (atau Good Ordinary Brand – GOB).
2.      High Grade – HG.
3.      Special High Grade – SHG.
Pengelompokan jenis zinc diatas memiliki sejarah yang panjang, didasarkan atas tingkat pengotor yang dikandung dan diproses dengan teknologi saat ini. Pabrik dengan proses elektrolisis dapat menghasilkan spesifikasi SHG dan merupakan sebagai komoditas utama karena kualitasnya. Berikut ini merupakan standard dari spesifikasi kualitas zinc yang didasarkan atas data baku dari London Metal Exchange, yakni:

Tabel 4. Standard Spesifikasi Kualitas Zinc
(sumber: London Metal Exchange)
Grade
SHG
HG
PWG
Max Lead content
0.003%
0.07%
1.6%
Max Cadmium content
0.003%
0.03%
0.5%
Max Tin content
0.001%


Max Iron content
0.003%
0.02%
0.05%
Max total impurities
  0.01%
  0.1%
  2.0%
LME min zinc content
99.995%
99.95%
98.0%

Sementara itu, berikut ini merupakan perbandingan harga dari logam dunia berdasarkan data yang dihimpun dari London Metal Exchange (LME) per 9 Oktober 2015 yaitu:

Tabel 5. Harga Logam Dunia
(sumber: London Metal Exchange, Okt 2015)
Logam
Harga (USD Per-Ton)
Aluminium
1.606,00
Baja Billet
170,00
Nikel
10.705,00
Tembaga
5.318,00
Timbal
1.771,00
Seng
1.824,00

Di Indonesia sendiri, pabrik pengolahan zinc masih belum ada. Disamping karena ketersediaan bahan baku berupa zinc ore yang tak terlalu banyak (potensi bahan galian di Indonesia yang besar antara lain adalah bauksit, tembaga, dan nikel), juga teknologi pemrosesannya yang membutuhkan investasi yang besar. Berikut ini beberapa perusahaan produsen zinc ingot terbesar dunia dengan proses secara elektrolisis, yakni:

Tabel 6. Pabrik Elektrolisis Zinc Dunia pada 2003
(sumber: International Zinc Association, 2003)
No.
Nama Perusahaan
Logo
Negara
Lokasi
Year First Operated
Annual Capacity (tonnes)
Website
1
Korea Zinc Co

Korea Selatan
Onsan
1978
420000

Australia
Townsville
2001
200000
2
Akita Zinc

Japan
Iilima
1972
200000

3
Union Miniere SA
(now: umicore)

Belgium

Balen (Anvers)
1934
255000

Perancis
Auby
1975
245000
4
Zinifex
(now: Nyrstar)

Belanda
Budel-Dorplein
1974
220000

USA
Clarksville
1978
115000
Australia
Hobart
1916
245000
Port Pirie
1968
40000
5
Asturiana de Zinc SA
Spanyol
Aviles
1960
460000
6
Zhuzhou Lead Zinc Smelter

China
Zhuzhou (Hunnan)
1959
350000
7
Skorpion Zinc
Namibia
Rosh Pinah
2003
150000

Referensi:
1.       US Geological Survey
2.       London Metal Exchange
3.       Extractive Metallurgy 3, Alain Vignes, 2011
4.       Extractive Metallurgy of Zinc, Roderick J Sinclair, 2005
5.       History of the Metallurgy of Zinc, AIME Trans 121:352 – 353. 

Download pdf di: 
> http://www.docdroid.net/G9RlZmu/industri-pengolahan-zinc.pdf.html 
> http://pdfsr.com/pdf/industri-pengolahan-zinc.pdf

HANDBOOK OF EXTRACTIVE METALLURGY - Free Download



1. Judul Buku: Extractive Metallurgy 1
    Penulis: Alain Vignes
    Tahun Terbit: 2005
    Penerbit: ISTE dan WILEY
    Link Download: Extractive Metallurgy 1
   









2. Judul Buku: Extractive Metallurgy 2
    Penulis: Alain Vignes
    Penerbit: ISTE dan WILEY
    Tahun Terbit: 2005
    Link Download: Extractive Metallurgy 2












3. Judul Buku: Extractive Metallurgy3
    Penulis: Alain Vignes
    Penerbit: ISTE dan WILEY
    Tahun Terbit: 2005
    Link Download: Extractive Metallurgy 3








4. Judul Buku: Handbook of Extractive Metallurgy I
    Penulis: Fathi Habashi
    Penerbit: WILEY
    Tahun Terbit:1997
    Link Download: Handbook of Extractive Metallurgy I






5. Judul Buku: Handbook of Extractive Metallurgy II
    Penulis: Fathi Habashi
    Penerbit: WILEY
    Tahun Terbit: 1997
    Link Download: Handbook of Extractive Metallurgy II








6. Judul Buku: Handbook of Extractive Metallurgy III
    Penulis: Fathi Habashi
    Penerbit: WILEY
    Tahun Terbit:
    Link Download: Handbook of Extractive Metallurgy III







7. Judul Buku: Handbook of Extractive Metallurgy IV
    Penulis: Fathi Habashi
    Penerbit: WILEY
    Tahun Terbit:1997
    Link Download: Handbook of Extractive Metallurgy IV






8. Judul Buku: Extractive Metallurgy of Copper
    Penulis: W.G. Davenport, M. King, M. Schlesinger, A.K. Biswas
    Tahun Terbit: 2002
    Penerbit: Pergamon
    Link Download: Extractive Metallurgy of Copper







9. Judul Buku: Extractive Metallurgy of Lead
    Penulis: Roderick J. Sinclair
    Tahun Terbit: 2005
    Penerbit: The Australasian Institute of Mining and Metallurgy
    Link Download: Extractive Metallurgy of Lead






10. Judul Buku: Extractive Metallurgy of Zinc
      Penulis: Roderick J. Sinclair
      Penerbit: The Australasian Institute of Mining and Metallurgy
      Tahun Terbit:2005
      Link Download: Extractive Metallurgy of Zinc







 11. Judul Buku: The Extractive Metallurgy of Gold
      Penulis: J.C. Yannopoulos
      Penerbit: Van Nostrand Reinhold
      Tahun Terbit:1990
      Link Download: The Extractive Metallurgy of Gold













Note: sedang dalam perbaikan :)

ASTM STANDARDS



ASTM International adalah sebuah organisasi di Amerika yang sudah lebih dari 100 tahun mengembangkan dan membuat standardisasi untuk pengujian material dalam bidang science and engineering. ASTM sendiri merupakan kependekan dari American Society for Testing Materials. Didirikan pada tahun 1989, dan saat ini usianya sudah memasuki angka 116 tahun dengan lebih dari 12.000 standard telah dibakukan dan menjadi pedoman dalam melakukan pengujian.

Sejarah ASTM tak terlepas dari pengaruh Revolusi Industri pada abad ke 19, dimana produk-produk manufaktur seperti lokomotif, rel kereta api, mesin uap membutuhkan spesifikasi material baja yang berbeda. Sehingga, beberapa perusahaan manufaktur saat itu membuat sebuah standard kualitas sendiri-sendiri untuk produk baja yang mereka produksi. 

Singkat cerita, akhirnya pada akhir abad ke-19 atau pada tahun 1989, The Pennsylvania Railroad yang merupakan perusahaan raksasa saat itu yang memiliki peran kunci dalam melakukan penelitian mengenai spesifikasi standard. Adalah Charles Dudley (Ph.D dari Universitas Yale pada 1984) yang berusaha keras untuk menginisiasi ketika ia melakukan penelitian pada jenis bahan seperti sifat teknik dari oli, cat, baja, dan material lain yang digunakan oleh perusahaan The Pennsylvania Railroad saat itu. Inilah cikal bakal dari ASTM dilahirkan.


Link download:

Index: ASTM Index
Section 01: Iron and Steel Products
Section 02: Nonferrous Metal Products
Section 03: Metals Test Methods and Analytical Procedures
Section 04: Construction
Section 05: Petroleum Products, Lubricants, and Fossil Fuels
Section 06: Paints, Related Coatings, and Aromatics
Section 07: Textiles
Section 08: Plastics
Section 09: Rubber
Section 10: Electrical Insulation and Electronics
Section 11: Water and Environmental Technology
Section 12: Nuclear, Solar, and Geothermal Energy
Section 13: Medical Devices and Medical Services
Section 14: General Methods and Instrumentation
Section 15: General Products, Chemical Specialties, and End Use Products

Pengen lebih tahu banyak tentang ASTM? #KlikAjah http://www.astm.org/







Pengalaman Seleksi Calon Karyawan PT Krakatau Steel

(sumber foto: garki.deviantart.com on google.com)

Pagi ini, Sabtu (15 Agustus 2015), saya merasakan apa itu kegagalan. Saya berniat menuliskannya dalam blog ini sebagai bagian dari proses perjalanan hidup. Dan semoga bisa menjadi pengingat bahwa saya pernah gagal, dan harus bangkit kembali untuk meraih sukses. 

Pagi ini, sekitar pukul 3:15 saya coba buka website dari salah satu konsultan yang digunakan oleh perusahaan untuk merekrut calon karyawan baru. Ya, saya telah melalui beberapa tahapan tes seleksi calon karyawan baru di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Program Management Trainee atau MT. Alamat website jasa rekruter yang digunakan saat itu ada di http://www.bandungoc.com/

Pertama-tama, saya akan membagikan beberapa info awal dari proses seleksi yang saya ikuti yakni seleksi online. Pada seleksi pendaftaran online, bersyukur ternyata saya bisa lolos. Padahal apa yang saya apply via online tersebut masih belum memenuhi standar kelengkapan berkas yang diminta. Salah satunya adalah tentang adanya Ijazah atau Surat Keterangan Lulus (SKL). Saat itu, SKL belum bisa dikeluarkan oleh jurusan. Apa boleh buat, namanya juga baru saja selesai sidang Tugas Akhir, ya coba daftar saja. Toh gratis, kan.

Namun akhirnya saya juga diundang untuk melakukan tes tulis, artinya lolos seleksi berkas online, saya bersyukur. 

Pada tanggal 8 dan 9 Agustus (Sabtu dan Minggu), di adakan tes tulis di Kampus ITS Surabaya. Hari pertama, yakni pada Sabtu-nya, di lakukan psikotes yang di awali dengan tes koran. Lebih jauh tentang tes koran ini, Anda bisa browsing di internet. Sebenarnya, serangkaian tes ini adalah sesuatu yang sama sekali baru bagi saya. Ya, maklum saja. Saya baru mau di wisuda akhir bulan September yang akan datang. Bagi saya yang masih awal begini, tes ini cukup menarik. Dan melelahkan.

Dimana menariknya?
Ya, tes koran ini disediakan dalam ukuran kertas yang cukup besar. Kira-kira ukuran A2 atau sekitar itu. Perintahnya hanyalah menjumlah dua angka yang saling berdekatan, dari atas ke bawah. Dan apabila ada perintah dari instruktur, maka lakukanlah perintah tersebut. Seperti perintah "garis", maka garislah pada posisi dimana Anda sedang mencoba menjumlahkan angka tersebut.

Dan tes koran pun dimulai. Karena ini sesuatu yang perdana bagi saya, maka saya coba amati apa yang dilakukan oleh para peserta yang lainnya. Saya melihat, beberapa dari mereka (yang saya tebak sudah berpengalaman ikut tes semacam ini) melakukan tindakan semacam melipat kertas itu menjadi dua bagian.

Akhirnya, saya pun mengikuti cara tersebut. Saya lipat kertas itu menjadi dua bagian. Dan benar saja. Terlihat lebih memudahkan, karena ukurannya yang tak terlalu besar. Dan lagi, hanya memakai kursi kuliah dengan meja lipat.

Dalam proses pengerjaan, saya dengan seenaknya dan asik saja menjumlahkan. Tetapi, sampai di pertengahan jalan, saya merasa ada yang salah. Apa yang salah? Saya tidak memperhatikan instruksi yang menyatakan harus mengerjakan dari atas ke bawah. Apabila satu lajur selesai (atas ke bawah), maka pengerjaan lajur selanjutnya adalah dimulai dari atas kembali. Dan seterusnya.

Sebaliknya, yang saya lakukan adalah mengerjakannya secara mengular. Dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, terus ke lajur selanjutnya secara mengular. Sampai setengah bagian kertas, saya merasa bahwa telah membuat kesalahan fatal. Tetapi, sudah terlanjur. Maka saya biarkan saja. Ya Sudahlah, terngiang nyanyian Bondan Prakoso saat itu juga.

Selesai tes koran, di lanjutkan dengan jenis soal psikotes lainnya.

Yang cukup menarik juga disini adalah tes menggambar. Ada beberapa kotak, tepatnya 8 kotak yang berisi bagian kecil gambar dan Anda diminta untuk menyelesaikan gambarnya sesuai dengan kreativitas Anda. Saya kebetulan, malam hari sebelum tes, mencoba untuk browsing di internet. Otomatis, gambar yang saya bikin beberapa gak jauh beda dengan yang dicontohkan di internet. Ini bagi saya juga bagian dari kegagalan saya. Saya yakin, pihak penyelenggara tes juga sudah mengetahui. Apalagi dengan banyaknya peserta yang apabila mereka juga belajar dari internet, dan memakai gambar yang sama, tentunya dari penyelenggara tes sudah dapat menebaknya dengan mudah. "Dafuq", mungkin begitu pikir para rekruter. Maka, saran saya kepada yang mau tes ini untuk mempersiapkan gambarnya sekreatif mungkin, menurut persepsi dan karya sendiri. Itu jauh lebih baik.

Setelah itu diminta untuk menggambar pohon dikotil. Saya coba gambar pohon rambutan saat itu, yang pernah saya miliki di depan rumah. Namun, gambar saya tak selesai. Saya terlalu idealis dalam menggambarkannya. Sehingga, waktu saya tak cukup. Ya, catatan di sini adalah waktu yang terbatas. Sebenarnya untuk waktu ini, relatif untuk semua jenis tes sangatlah terbatas. Karena memang tujuannya untuk mencari calon karyawan yang terbaik, yang bekerja cepat dan tahan dalam menghadapi tekanan. Jadi, pada bagian jenis tes ini saya sarankan agar sering-sering berlatih. Gambar semirip mungkin, sebaik mungkin, namun selesai. Itu intinya. Meski ada yang bilang: nggak harus mirip dan detail.

Dalam psikotes tersebut, sebenarnya tak hanya tentang gambar saja.

Ada juga tes tentang logika, nalar, dan bentuk lainnya. Yang hampir mirip dengan TPA (Tes Potensi Akademik). Dan setelah psikotes selesai, tes selanjutnya beralih ke TPA. Umum saja, seperti: sinonim, antonim, silogisme, deret angka dan geometri, hitungan cepat, penarikan kesimpulan dari paragraf, dan terakhir adalah hafalan. Saya paling mahir di hafalan saat itu.

Saya cukup kaget juga, jeda waktunya (antara psikotes dan TPA) sangat pendek. Beberapa menit saja. Padahal leher juga lelah dan agak pusing karena mata saya minus (efek melihat angka berderet-deret pada tes koran).

Pada bagian TPA ini juga memerlukan kemampuan otak yang cerdas. Nggak harus pintar, tapi cerdas. Itu artinya, yang perlu Anda lakukan adalah sering-seringlah untuk berlatih. Sering-sering mengerjakan soal dan lain sejenisnya. Itu poinnya.

Dan satu lagi yang penting: istirahat yang cukup malam atau sehari sebelumnya. Kalau bisa lebih.

Jeda sholat dhuhur, sembari makan siang dan menunggu siapa saja yang lolos ke tahap tes selanjutntya. Sistem seleksi yang dipakai dalam proses seleksi ini adalah sistem gugur. Bagi yang tidak lolos ke tahap selanjutnya, itu berarti Anda sudah dapat meninggalkan tempat tes.

Sampai sini, ternyata saya lolos psikotes.

Dan tahapan tes selanjutnya adalah tes TOEFL ITP, kemudian berlanjut dengan Job Test. Wah, ketemu TOEFL lagi. Saya akui, saya kurang cakap dalam berbahasa inggris. Ya, salah satunya karena kurang belajar dengan baik, dan tak ada persiapan sama sekali dalam menghadapi tes ini. Apalagi pas bagian listening, saya yakin yang lain juga agak kewalahan karena saat itu memang ruangan yang dipakai adalah ruangan untuk seminar. Jadi, bagi Anda yang ingin lolos tes rekrutmen seperti ini, yang kira-kira isi materi tes hampir sama, sering-seringlah berlatih soal. Tes keduanya berlangsung sampai jam 5-an sore.

Untuk Job Test sendiri, nanti posisi duduk akan dikelompokkan sesuai jurusan masing-masing. Bisa dimengerti karena bertujuan untuk memudahkan distribusi soal. Saat itu, soal ada 5 buah. Hanya seputar pengetahuan dasar dari jurusan masing-masing. Kebetulan saya dari Metalurgi, sudah bisa ditebak bahwa soal Diagram Fasa pasti keluar. Dan benar saja adanya, dia keluar.

Malam harinya, selesai Job Test dan sholat maghrib di umumkan siapa saja yang lolos ke tahap berikutnya. Yep, lagi-lagi sistem gugur diberlakukan. Sampai sini, ternyata nama saya masih ada. Alhamdulillah.

Untuk besoknya, adalah Focus Group Discussion (FGD) dan Wawancara Kerja.

Dalam FGD ini ternyata, yang saya rasakan adalah saya melakukan kesalahan fatal juga. Saya tak menyelesaikan pertanyaan dengan cukup baik. Saya hanya menjawabnya dengan poin-poin saja. Meskipun saya yakin poin-poin yang saya tawarkan itu bagus (ya, pengalaman organisasi mengajarkan saya untuk bikin tata kelola organisasi, visi, misi, renstra, tupoksi, dan sebagainya) tetapi saya tak melengkapinya dengan waktu, gambar, kendala, proses, dan lain-lain yang mungkin bisa saja melengkapinya. Pada bagian ini, sepertinya kita harus benar-benar mengeluarkan kemampuan terbaik dan kreatifitas kita. Tentunya saat diskusi itu sendiri. Saya cukup emosi, karena saat itu alur diskusi tidak jelas dan pembawa arah diskusi atau moderator kurang bisa untuk memimpin. Terlalu menerima suara, akhirnya suara yang masuk adalah hal-hal kecil, menjadi hal yang didiskusikan, dan menjadi solusi. Setidaknya itu yang saya rasakan. Subjektif memang. Apa boleh buat, ini pengalaman perdana meski dalam diskusi riil yang beginian bukan perdana.

Saya agak kesal mungkin juga karena waktu yg terlalu pendek, sekiranya hanya sebagai formalitas saja kesannya. Atau memang begitu desainnya. Oh ya, saat FGD juga diberi kertas. Jangan lupa juga untuk tulis pendapatnya disana.

Kemudian, singkat saja, lanjut ke tahap wawancara kerja. Kurang lebih waktu wawancara ini selama 30 menit. Biasanya, di sini ini merupakan yang penting. Dan karena pengalaman ini sesuatu yang awal dan pertama kalinya bagi saya dalam wawancara kerja, saya dalam menjawabnya biasa-biasa saja. Dalam artian, saya menjawab secukupnya saja. Sayangnya, ketika di tanya soal keilmuan, saya lupa. Karena bidang fokus yang ditanyakan sedikit berbeda. Saya kurang belajar. Tepatnya, saya harus belajar lagi ilmu-ilmu yang sudah lama saya tinggalkan pada semester-semester muda lalu.

Meskipun saya pernah melakukan Kerja Praktek di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk, tak lantas menjadikan saya akan lulus tes dengan mudah. Usaha dan kerja keras dari masing-masing calon itulah yang utama. Bahkan, karena saya bilang saya pernah KP di sana, mereka (pewawancara) malah bertanya banyak hal tentang KS dan proses produksi di bagian pabrik yang lain, dimana saya tidak di tempatkan disana. Yang profil PTKS tentu saya bisa jawab dengan mudah. Sebenarnya saya cukup banyak tahu tentang perusahaan ini, di bandingkan dengan yang lainnya - sesama peserta dari satu jurusan. Saya yakin, karena saya sudah mempelajarinya dengan cukup baik. Saat kerja praktek dan juga saat menulis tentang "Membangun Budaya Organisasi".

Tetapi, dalam proses seleksi ini saya banyak belajar dan mendapatkan sesuatu. Saya juga cukup kaget, betapa penampilan para pesertanya sangat necis-necis saat itu, banyak yang pakai dasi, kemeja baru, sepatu mengkilap, rambut rapi, dan lain-lain. Ya, itu bisa diartikan bahwa mereka menghargai diri mereka sendiri. Ajining rogo soko busono.

Dari segi peserta, di Surabaya yang satu bidang dengan saya (Teknik Metalurgi) ada 12 peserta termasuk saya. Sementara yang akan di ambil hingga MT ada 7 saja secara nasional. Dari 12 peserta di Surabaya, 4 dari angkatan 2011, 4 dari 2010, 3 dari 2009 dan 1 dari 2008. Ya, apalagi dari angkatan 2011, yang baru mengambil TA semester 8 hanya saya saja. Ketiga yang lain sudah mengambil TA di semester 7. Maka, dalam berkas verifikasi pada pagi harinya, saya masih kekurangan berkas berupa SKL yang tidak ada (karena memang belum bisa dikeluarkan oleh jurusan), transkrip nilai yang juga belum keluar nilai dari Tugas Akhir (tanggal segitu baru selesai masa sidang TA) dan legalisir pun  juga tidak ada, di tambah dengan surat kuning yang juga tidak ada. Lengkaplah sudah. Jadi, bagi teman-teman yang mau tes beginian, persiapkan dengan baik berkas-berkas yang di butuhkan. Meski, kemampuan Anda jauh lebih penting. Tapi, berkas juga penting.

Ada hal lain juga yang ingin saya bagikan, kebetulan dari teman saya yang lolos ke tahap berikutnya, berupa Medical Check Up, dan wawancara manajemen, pernah cerita ke saya bahwa ia menderita buta warna parsial. Nah, hal seperti ini juga menjadi bagian dari proses seleksi. Kebetulan ia lolos seleksi sampai tahap ini, tetapi sepertinya ia bakal sulit untuk lolos dari tes kesehatan. Tetapi, itu semua tergantung kehendak Tuhan Yang MahaKuasa. Nah, karena itu mendekat dan meminta kepada Tuhan YME adalah yang paling utama. Saya akui juga, saya kurang mendekat kepada-Nya.

Jadi, buat Anda yang akan mengikuti tes seleksi calon karyawan sebuah perusahaan, persiapkanlah dengan baik semua hal yang bisa dipersiapkan. Semoga sukses untuk Anda sekalian. Semangat. :)

***
Tambahan: teman saya yang kami kira akan sulit lolos MCU karena berdasarkan pengakuannya yang buta warna, ternyata lolos kok dan sudah resmi jadi MT PTKS. Rezeki emang kagak kemana, gan. 

UNTUKMU YANG SEDANG BERPUISI



Untukmu yang sedang berpuisi..
Aku disini terdiam sendiri..
Memahami maksud dan makna akan puisi-puisimu..
Tapi Aku tak mampu..
Terlalu sempit pengetahuanku akan maksud dan makna dari puisi-puisimu..
Tapi Aku mampu..
Meluangkan waktuku untuk memahaminya..

Untukmu yang sedang berpuisi..
Aku disini terdiam mengambil hikmah..
Mencoba memahami maksud dan makna dari rangkaian kata-kata indahmu..
Tapi Aku tak mampu..
Terlalu  sedikit kosakata indah yang ada dalam memoriku..
Tapi Aku mampu..
Menyabarkan diri untuk mensyukurinya..

Untukmu yang sedang berpuisi..
Kau tahu bahwa kau sedang dalam kebimbangan..
Hati dan akalmu menjadi satu – terbentuklah puisi itu..
Perasaan dan logikamu menjadi satu – terbentuklah puisi itu..
Kau tahu bahwa kau sedang dalam kebimbangan..

Untukmu yang sedang berpuisi..
Cinta dan bencimu tlah bercampur kerinduan..
Bahagia dan sedihmu tlah bercampur kerinduan..
Kau tahu..
Kau bisa merasakannya..
Lewat untaian kata-kata indahmu..

Untukmu yang sedang berpuisi..


MARI MELANGKAH KEDEPAN




(sumber gambar: thecalmspace.com)

Pepatah kuno yang sangat terkenal, menyatakan bahwa perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah kecil saja. Pepatah kuno ini terbukti ampuh untuk beberapa orang, dan mereka juga terbukti dapat mencapai tujuan akhirnya dengan sangat baik. Menjadi orang sukses sebagaimana definisi sukses menurut mereka masing-masing. Namun, yang menjadi permasalahan disini adalah mengapa juga banyak orang gagal dalam memulai langkah kecilnya?

Mari coba kita cek dan koreksi bersama, "Sebenarnya apa yang menjadikan kita terhambat untuk melangkah kedepan?"

Pertama-tama, mari kita cek tentang NIAT kita. Bab niat ini memang luar biasa. Sebagai starting point. Sebagai pemicu tindakan selanjutnya. Dan perlu diingat kembali, bahwa niat masih dalam bentuk idea, gagasan, hasil dari buah pikiran, pertimbangan, perencanaan. Semurninya belum dilakukan dalam tindakan. Tetapi, niat adalah hal mendasar. Maka, mari kita cek dan koreksi ulang mengenai niat kita untuk mencapai sukses kita. Sudah benar-benar niatnya totalitas, ataukah masih setengah-setengah, apalagi masih ragu. Dan juga apakah niat itu murni keinginan dari diri sendiri, ataukah karena paksaan. Lebih-lebih karena sikap iri kita terhadap keberhasilan orang lain. Mari kita cek ulang.

Yang kedua, coba kita perhatikan tentang AKTIVITAS KESEHARIAN kita. Aktivitas yang baik, akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Ini juga bagian dari hukum sebab-akibat. Sunnah Allah, sebagai bentuk kesempurnaan dalam pengaturan alam semesta dan isinya. Maka, apabila kita mengisi hari-hari kita dengan aktivitas yang baik, hasilnya pasti juga baik. Dan mari kita cek ulang aktivitas keseharian kita.

Yang ketiga adalah tentang PIKIRAN kita. Tepatnya cara berpikir kita, atau cara kita dalam memanfaatkan pikiran kita. Saya ingin memberikan sedikit kata-kata yang barangkali juga mendapatkan persetujuan dari Anda, karena saya rasa ini adalah pesan yang universal untuk manusia.
Aku adalah pemilik sah dari pikiranku sendiri. Maka, yang paling berhak menguasainya adalah Aku. Pikiranku tak berhak dan tidak boleh menguasaiku!
Seringkali, hal yang menghambat kita untuk melangkah kedepan adalah pikiran kita sendiri. Seringkali pula kita mendapati bahwa pikiran-pikiran tertentu muncul sebagai penghambat dengan bentuk perintah untuk membatalkan niat kita untuk sukses. Pikiran-pikiran negatif tentang kegagalan, pikiran-pikiran negatif tentang kesia-siaan, pikiran-pikiran negatif tentang kerugian yang akan ditanggung kemudian jika dilakukan, dan lain-lain. Maka, solusi terbaik untuk hal ketiga ini adalah dengan menjaga agar pikiran kita tetap positif. Tentu sulit untuk melakukannya, tetapi bukannya tidak bisa. Jadi, inilah yang nanti juga membedakan mengapa ada orang sukses dan ada yang tidak, atau suksesnya tanggung. Mari perhatikan contoh sederhana berikut ini.
Pernyataan 1:
Tidak ada gunanya melakukan ini, kita sudah kalah.
 Pernyataan 2:
Kita belum kalah. Mari kita terus berusaha. Tampaknya ada segi lain yang baru.
Dari kedua pernyataan tersebut, terlihat adanya perbedaan pikiran yang menyertainya. Pernyataan pertama menunjukkan bahwa orang tersebut dalam keadaan dan citra yang negatif. Sedangkan pernyataan yang kedua menunjukkan seseorang yang bersikap optimis. Inilah yang nanti akan membedakan mengapa orang yang sukses, rata-rata sebagai pijakan awalnya adalah berbagai kegagalan luar biasa yang ia dapatkan. Yang membedakannya adalah ia tidak menyerah. Ia berpikiran positif, sehingga ia tak berhenti ketika menemui kegagalan. 

Nah, itu dia ketiga hal mendasar yang dapat membuat kita insya Allah tetap berada di dalam track cita-cita sukses. Banyak hal positif lain yang dapat Anda tambahkan, namun saya rasa ketiga hal ini sudah cukup efektif untuk membuat kita tetap berada dalam kondisi yang baik untuk mencapai kebaikan. Namun jangan lupa juga, masih ada Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa - yang menjadi pengawas dan penjaga kita. Jadi, mendekatlah juga kepada-Nya. :)

Selamat berbenah diri.
Rock it, guys.. ;-)



+