(sumber gambar: thecalmspace.com)
Pepatah kuno yang sangat terkenal, menyatakan bahwa perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah kecil saja. Pepatah kuno ini terbukti ampuh untuk beberapa orang, dan mereka juga terbukti dapat mencapai tujuan akhirnya dengan sangat baik. Menjadi orang sukses sebagaimana definisi sukses menurut mereka masing-masing. Namun, yang menjadi permasalahan disini adalah mengapa juga banyak orang gagal dalam memulai langkah kecilnya?
Mari coba kita cek dan koreksi bersama, "Sebenarnya apa yang menjadikan kita terhambat untuk melangkah kedepan?"
Pertama-tama, mari kita cek tentang NIAT kita. Bab niat ini memang luar biasa. Sebagai starting point. Sebagai pemicu tindakan selanjutnya. Dan perlu diingat kembali, bahwa niat masih dalam bentuk idea, gagasan, hasil dari buah pikiran, pertimbangan, perencanaan. Semurninya belum dilakukan dalam tindakan. Tetapi, niat adalah hal mendasar. Maka, mari kita cek dan koreksi ulang mengenai niat kita untuk mencapai sukses kita. Sudah benar-benar niatnya totalitas, ataukah masih setengah-setengah, apalagi masih ragu. Dan juga apakah niat itu murni keinginan dari diri sendiri, ataukah karena paksaan. Lebih-lebih karena sikap iri kita terhadap keberhasilan orang lain. Mari kita cek ulang.
Pertama-tama, mari kita cek tentang NIAT kita. Bab niat ini memang luar biasa. Sebagai starting point. Sebagai pemicu tindakan selanjutnya. Dan perlu diingat kembali, bahwa niat masih dalam bentuk idea, gagasan, hasil dari buah pikiran, pertimbangan, perencanaan. Semurninya belum dilakukan dalam tindakan. Tetapi, niat adalah hal mendasar. Maka, mari kita cek dan koreksi ulang mengenai niat kita untuk mencapai sukses kita. Sudah benar-benar niatnya totalitas, ataukah masih setengah-setengah, apalagi masih ragu. Dan juga apakah niat itu murni keinginan dari diri sendiri, ataukah karena paksaan. Lebih-lebih karena sikap iri kita terhadap keberhasilan orang lain. Mari kita cek ulang.
Yang kedua, coba kita perhatikan tentang AKTIVITAS KESEHARIAN kita. Aktivitas yang baik, akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Ini juga bagian dari hukum sebab-akibat. Sunnah Allah, sebagai bentuk kesempurnaan dalam pengaturan alam semesta dan isinya. Maka, apabila kita mengisi hari-hari kita dengan aktivitas yang baik, hasilnya pasti juga baik. Dan mari kita cek ulang aktivitas keseharian kita.
Yang ketiga adalah tentang PIKIRAN kita. Tepatnya cara berpikir kita, atau cara kita dalam memanfaatkan pikiran kita. Saya ingin memberikan sedikit kata-kata yang barangkali juga mendapatkan persetujuan dari Anda, karena saya rasa ini adalah pesan yang universal untuk manusia.
Aku adalah pemilik sah dari pikiranku sendiri. Maka, yang paling berhak menguasainya adalah Aku. Pikiranku tak berhak dan tidak boleh menguasaiku!
Seringkali, hal yang menghambat kita untuk melangkah kedepan adalah pikiran kita sendiri. Seringkali pula kita mendapati bahwa pikiran-pikiran tertentu muncul sebagai penghambat dengan bentuk perintah untuk membatalkan niat kita untuk sukses. Pikiran-pikiran negatif tentang kegagalan, pikiran-pikiran negatif tentang kesia-siaan, pikiran-pikiran negatif tentang kerugian yang akan ditanggung kemudian jika dilakukan, dan lain-lain. Maka, solusi terbaik untuk hal ketiga ini adalah dengan menjaga agar pikiran kita tetap positif. Tentu sulit untuk melakukannya, tetapi bukannya tidak bisa. Jadi, inilah yang nanti juga membedakan mengapa ada orang sukses dan ada yang tidak, atau suksesnya tanggung. Mari perhatikan contoh sederhana berikut ini.
Pernyataan 1:
Tidak ada gunanya melakukan ini, kita sudah kalah.
Pernyataan 2:
Kita belum kalah. Mari kita terus berusaha. Tampaknya ada segi lain yang baru.
Dari kedua pernyataan tersebut, terlihat adanya perbedaan pikiran yang menyertainya. Pernyataan pertama menunjukkan bahwa orang tersebut dalam keadaan dan citra yang negatif. Sedangkan pernyataan yang kedua menunjukkan seseorang yang bersikap optimis. Inilah yang nanti akan membedakan mengapa orang yang sukses, rata-rata sebagai pijakan awalnya adalah berbagai kegagalan luar biasa yang ia dapatkan. Yang membedakannya adalah ia tidak menyerah. Ia berpikiran positif, sehingga ia tak berhenti ketika menemui kegagalan.
Nah, itu dia ketiga hal mendasar yang dapat membuat kita insya Allah tetap berada di dalam track cita-cita sukses. Banyak hal positif lain yang dapat Anda tambahkan, namun saya rasa ketiga hal ini sudah cukup efektif untuk membuat kita tetap berada dalam kondisi yang baik untuk mencapai kebaikan. Namun jangan lupa juga, masih ada Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa - yang menjadi pengawas dan penjaga kita. Jadi, mendekatlah juga kepada-Nya. :)
Selamat berbenah diri.
Selamat berbenah diri.
Rock it, guys.. ;-)
0 comments:
Post a Comment