- Ikatan ionik
- Ikatan kovalen atau homopolar
- Ikatan logam
Ikatan Ionik :
Seperti yang telah diketahui, atom akan paling stabil jika atom itu mempunyai konfigurasi elektron seperti konfigurasi elektron pada gas mulia, yaitu terdapat delapan elektron pada kulit terluar. Bila suatu atom hanya memiliki satu elektron pada kulit terluar, maka ia cenderung untuk melepas elektron tersebut. Pelepasan satu elektron tersebut menyebabkan kulit yang lebih dalam akan menjadi kulit terluar, dan menjadi lebih stabil. Tetapi kondisi ini mengakibatkan atom tersebut kelebihan proton (muatan positif), sehingga atom menjadi bermuatan positif, dikatakan atom itu berubah menjadi ion positif.
Sebaliknya, bila suatu atom memiliki tujuh elektron pada kulit terluarnya, maka ia cenderung akan menerima satu elektron lagi dari luar. Dan bila hal ini terjadi, maka atom itu akan menjadi bermuatan negatif (kelebihan elektron), ia akan menjadi ion negatif.
Bila kedua ion itu berdekatan maka akan terjadi tarik menarik karena kedua ion itu memiliki muatan listrik yang berlawanan. Kedua atom itu akan terikat satu sama lain dengan gaya tarik menarik itu. Ikatan ini dinamakan ikatan ionik (ionic bonding).
Contohnya garam NaCl, dimana atom Na (dengan satu elektron pada kulit terluar) yang berada dekat atom Cl (dengan tujuh elektron pada kulit terluar). Dalam keadaan ini akan terjadi perpindahan satu elektron dari atom Na ke atom Cl. Kedua atom itu akan menjadi ion: atom Na menjadi ion Na+, sementara atom Cl akan menjadi ion Cl-. Dan karena muatannya berlawanan maka akan terjadi tarik menarik, menjadi suatu ikatan ionik, yang dikenal sebagai senyawa garam dimana sifatnya berbeda dari kedua atom pembentuknya. Hal ini memperlihatkan betapa kuatnya suatu ikatan ionik.
Beberapa atom dapat memperoleh konfigurasi elektron yang stabil dengan saling meminjamkan elektronnya. Dengan itu, atom-atom akan memperoleh susunan elektron yanh stabil tanpa menyebabkannya menjadi bermuatan. Ikatan akan terjadi melalui elektron yang saling dipinjamkan itu. Elektron ini masih mempunyai ikatan dengan atom asalnya, tetapi juga sudah terikat dengan atom yang meminjamnya. Contoh ikatan ini adalah pada molekul Cl2, N2 dan HF.
Ikatan Logam :
Pada ikatan logam juga terjadi saling meminjamkan elektron. Hanya saja jumlah atom yang bersama-sama saling meminjamkan elektron valensinya ini tidak hanya antara dua atau beberapa atom tetapi dalam jumlah yang sangat banyak. Setiap atom menyerahkan elektron valensinya untuk digunakan bersama-sama. Dengan demikian akan ada ikatan tarik menarik antara atom-atom yang saling berdekatan. Jarak antar atom ini akan tetap (untuk kondisi yang sama), bila ada atom yang bergerak menjauh maka gaya tarik menarik akan menariknya kembali ke posisi semula, dan bila bergerak terlalu mendekat maka gaya tolak menolak menjadi makin besar (sedang gaya tarik menarik mengecil), karena inti-inti atom berjarak terlalu dekat padahal muatan listriknya sama, sehingga akan mendorong atom tersebut kembali ke posisi semula. Kedudukan suatu atom relatif terhadap atom lain akan tetap.
Ikatan seperti ini biasa terjadi pada logam, karena itu dinamakan ikatan logam. Pada ikatan ini, inti-inti atom terletak beraturan dengan jarak tertentu, sedang elektron yang saling dipinjamkan seolah-olah membentuk "kabut elektron" yang mengisi sela-sela antar inti. Elektron-elektron ini tidak terlihat pada salah satu atom tertentu atau beberapa atom saja, tetapi setiap elektron dapat saja pada suatu saat berada pada suatu atom, dan pada saat berikutnya berada pada atom lain. Karena itulah logam dikenal mudah mengalirkan listrik dan panas.
Mengingat atom-atom pada logam menempati posisi tertentu relatif terhadap atom laim (di kiri-kanan, depan-belakang dan atas-bawahnya), maka dapat dikatakan bahwa atom logam tersusun secara teratur menurut suatu pola tertentu. Susunan atom yang teratur ini dinamakan kristal, dan susunan atom pada logam selalu kristalin yakni tersusun beraturan dalam suatu kristal.
Mengingat atom-atom pada logam menempati posisi tertentu relatif terhadap atom laim (di kiri-kanan, depan-belakang dan atas-bawahnya), maka dapat dikatakan bahwa atom logam tersusun secara teratur menurut suatu pola tertentu. Susunan atom yang teratur ini dinamakan kristal, dan susunan atom pada logam selalu kristalin yakni tersusun beraturan dalam suatu kristal.
⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩
Pertanyaan : Apa bedanya ikatan logam dengan ikatan ionik dan ikatan kovalen?
Jawaban :
Atom penyusunnya:
- Ikatan Logam : atom antar unsur logam dalam jumlah yang sangat banyak
- Ikatan Ionik : atom antar unsur logam dan non-logam
- Ikatan Kovalen: atom antar unsur non-logam
Cara mencapai kestabilan:
- Ikatan Logam : atom melepaskan elektron menjadi kation
- Ikatan Ionik : atom memberi atau menerima elektron
- Ikatan Kovalen : atom saling berbagi elektron dengan atom lainnya
Bentuknya :
Titik Leleh dan Titik Lebur :- Ikatan Logam : padatan (lunak dan ulet)
- Ikatan Ionik : padatan kristal
- Ikatan Kovalen : cairan, gas, padatan
Kemampuan menghantarkan listrik :
- Ikatan Logam : Ya
- Ikatan Ionik : Ya (jika bentuknya berupa cairan)
- Ikatan Kovalen : Tidak
Kelarutan dalam air :
- Ikatan Logam : Tidak
- Ikatan Ionik : Tinggi
- Ikatan Kovalen : Rendah
- Ikatan Logam : Tinggi
- Ikatan Ionik : Tinggi
- Ikatan Kovalen : Rendah
=========
Link download versi slide pdf: https://www.slideshare.net/AbdulGhofurAffu/perbedaan-ikatan-ionik-ikatan-kovalen-dan-ikatan-logam
0 comments:
Post a Comment