Connecting the Dots

Menulis Bebas: Refleksi Tahun 2021

Image Source: https://images4.alphacoders.com/150/thumb-1920-150168.jpg


Lama sekali tidak menulis. Mari kita coba.

September akan segera berakhir. Terhitung dalam 3 bulan kedepan, kita akan mengakhiri tahun 2021 dengan kondisi yang hampir sama dengan tahun sebelumnya: Pandemi Covid-19. Perbedaanya tahun ini sudah ada vaccine. Ada optimisme. Dalam 9 bulan terakhir ini, meskipun dalam situasi pandemi, terasa sekali waktu berjalan bukannya melambat malah justru semakin cepat. Lewat begitu saja oleh aktivitas day-to-day.

Karya yang dibikin masih biasa saja. Pun juga dengan amal yang diperbuat. Padahal batasan waktu yang ditakdirkan untuk singgah di bumi ini kian mendekati ujung.

Kadang saya merasa aneh jika merefleksikan kejadian-kejadian yang berlalu. Entah itu terkait langsung dengan saya, ataupun yang sebatas hasil pengamatan dan observasi. Disisi lainnya, kadang juga merasa lucu. Misalnya: kenapa hal mudah justru jadi sulit ketika dikerjakan orang lain? Tapi ini bisa saya sadari, sekaligus maklumi, memang kemampuan antar orang itu berbeda. Pun jika sudah ada standard-nya, tetap saja tidak ada yang sama persis antara satu orang dengan orang lainnya. Persis seperti DNA.

Ya sudah.

Ada juga hal yang menarik perhatian saya sejak lama: simplifikasi.

Dalam alam bebas, kita sering menjumpai jenis orang yang memiliki sudut pandang untuk melakukan simplifikasi terhadap kejadian, proses, ataupun pengetahuan.

Memang kalau kita mengacu ke Leonardo Da Vinci yang menyatakan "Simplicity is the ultimate sophistication" atau jika diartikan kurang lebih "kesederhanaan adalah kecanggihan tertinggi".

Leonardo Da Vinci (Image Source: National Geographic)

Simplisiti atau simplifikasi yang dimaksud Da Vinci tentu saja melalui proses berpikir yang sangat panjang dan juga sangat mendalam. Peran filsafatnya sangat terasa. Saya yakin akan berbeda sekali dengan konsep penyederhanaan yang dilakukan oleh manusia-manusia modern. Termasuk saya pribadi sebagai part of manusia modern.

Kita adalah produk simplisiti. Produk teknologi yang paling mutakhir saat ini, internet, terlihat begitu sederhana. Yang dengannya menjadi banyak manusia-manusia yang memposisikan dirinya sebagai seorang ahli. Jika dahulu seseorang tidak berani untuk berbicara sebuah topik "A" misalnya, itu lebih karena bukan kemampuannya pun juga bukan wilayahnya untuk berbicara sebuah topik "A". Namun dengan internet ini menjadi semuanya menjadi ahli. Mungkin itulah kenapa perkembangan ilmu menjadi linier. Yang cukup mengalami kultivasi hanya pada bidang teknologi, dengan proses improvement yang dilakukan. Meskipun jika diselidik, ternyata basisnya masih berupa ilmu yang sudah diprediksi, sudah dirancang, sudah diformulasikan sejak dahulu kala.


Dulu, sebelum mengenal internet, kemampuan membaca saya kalau boleh dibilang sangat baik. Saya bisa menamatkan sebuah buku, lalu memahaminya atau bahkan menghafalnya. Itu lebih karena saya menghargai buku itu sebagai sebuah visualisasi ilmu, penghargaan kepada para orang yang terlibat didalamnya, dan juga karena faktor ekonomi. Memiliki buku adalah sebuah kemewahan. Bahkan jika ia hanyalah hasil fotokopi.

Namun dengan adanya gawai dan internet, semakin banyak buku yang bisa saya dapatkan bahkan secara gratis. Sangat bebas. Namun yang dirasakan justru makin tidak bisa memahaminya. Mungkin karena ilegal dan tidak menghargai copyright, misalken ambil dari libgen dan lain sejenisnya. 

Makin banyak makin tidak fokus. Barangkali ini salah satu penyebabnya. 

Saya tidak tahu apakah dalam dunia akademik, anak-anak sekarang terlihat begitu bersemangat belajar seperti zaman-zaman saya kuliah dahulu ataukah memang sudah sangat berubah metode-nya. Seingat saya, di zaman saya karena dosen-dosen masih produk-produk konservatif yang menjunjung tinggi buku kertas menjadikan mahasiswanya mau tidak mau harus belajar dari buku kertas itu juga.

Tapi yasudahlah, ini hanya tulisan yang coba saya tulis barangkali suatu saat akan saya re-visit dan baca kembali.

Terlepas ini sulit menghubungkan topik yang ada, namun saya selalu penasaran dengan seperti apa masa depan itu. Misalnya: sudah sejak lama diprediksi bahwa di masa depan (maksimal 2050) sudah tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil, atau terjadi pulau-pulau tenggelam, dan lain sejenisnya. Tapi kok rasanya problem manusia akan tetap sama: keserakahan itu abadi. (bersambung)




Sifat Terbatas dari Badan Bijih atau Ore-Body

Sifat Terbatas dari Badan Bijih atau Ore-Body
Sifat Terbatas dari Badan Bijih atau Ore-Body


Semua badan bijih (ore-body) memiliki keterbatasan misalnya terbatas dari sisi luasnya dan hanya mengandung sejumlah bahan mineralisasi yang sifatnya tetap. Tidak semua mineralisasi dapat diekstraksi secara ekonomis, karena hal tersebut akan bergantung pada kadar, harga komoditas, dan biaya ekstraksi serta pemrosesan yang terkait dengan badan bijih tersebut.

Proses ekstraksi bijih merupakan aktivitas yang menghabiskan bijih, sehingga umur operasi menjadi semakin pendek.

Perpanjangan badan bijih atau kondisi ekonomi yang berubah (biaya, harga, nilai tukar, dll) dapat mengubah umur operasi, tetapi penipisan ekonomi tetap merupakan hasil yang tak terhindarkan, setelah itu operasi akan berhenti dan ditutup.

Sifat komoditas yang terbatas
Realisasi nilai:
  • Pemerintah (harus) ingin Mengoptimalkan: Pajak perusahaan, royalti, pekerjaan (dan pajak pribadi), pengembangan keterampilan, valas atas penjualan (dampak mata uang), hubungan Pemerintah, proteksionisme (tarif dan hambatan perdagangan), umur panjang, dll.
  • Perusahaan ingin Memaksimalkan: Nilai dan tingkat penambangan yang lebih tinggi, biaya lebih rendah (mekanisasi, tetapi CAPEX lebih tinggi), pemrosesan lepas pantai, pajak offset, pengembalian maksimum (ROI, IRR), nilai maks (NPV), penataan pajak
Pajak perusahaan:
  • Tarif tetap (%) atau skala geser (rumus atau linier)
Bea masuk (impor dan ekspor):
  • Membawa peralatan asing ke dalam negeri
  • Membawa ekspatriat ke negara tersebut untuk melakukan pekerjaan dengan visa - transfer keterampilan diinginkan
  • Mengekspor bahan non-nilai tambah (bijih, konsentrat)
  • Menghapus peralatan dari negara tersebut
Pemotongan pajak:
  • Pajak tambahan atas dividen dan distribusi, untuk menyimpan uang di dalam negeri

Keberlanjutan

Definisi resmi dalam Laporan Komisi Brundtland 1987 'Masa Depan Bersama Kita' menyatakan bahwa:

"Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Di dalamnya terdapat dua konsep utama:

  • konsep kebutuhan, khususnya, kebutuhan esensial orang miskin dunia, yang harus diberikan prioritas utama; dan
  • gagasan tentang batasan yang diberlakukan oleh keadaan teknologi dan organisasi sosial pada kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa depan. "

 

Mining Value Chain: Fase dan Konstituen yang Menyusun Rantai Nilai Pertambangan

Integrated Mining Value Chain
Tahapan dalam Rantai Nilai Pertambangan


Mining Value Chain atau rantai nilai industri mineral merepresentasikan tahapan dan proses yang akan dilalui proyek mineral untuk menghasilkan produk mineral.Setiap tahap memberikan nilai tambah ke tahap sebelumnya dan ada peluang untuk berinvestasi di setiap tahap utama:

Integrasi Siklus Hidup Pertambangan dan Rantai Nilai
Source: Curtin University

  • Pre-exploration: preliminary attractiveness assessment, izin (lingkungan, eksplorasi, penggunaan lahan, penggunaan air), dukungan sosial, negosiasi awal seputar insentif fiskal dengan pemerintah (bea masuk/ ekspor, partisipasi lokal, dll);
  • Exploration: negosiasi kontrak dan perjanjian untuk pengeboran, pengujian (assaying), logistik (personel, sampel/core, peralatan), katering (dan akomodasi), protokol Quality Assurance/Quality Control (QA/QC), bursa saham, dan komunikasi pemangku kepentingan dalam bentuk lainnya;
  • Technical and economic analysis: desk-top study, order-of-magnitude or scoping study, pre-feasibility study (PFS), feasibility study (FS), definitive/bankable feasibility study (D/BFS), front-end engineering design (FEED), build, own operate transfer (BOOT) options, capital markets to secure finding (debt, equity, hybrid);
  • Procurement and construction: konsultan manajemen proyek, GANTT (Critical Path Analysis untuk menentukan item dan prioritas jangka panjang), memesan peralatan, ereksi/konstruksi, serah terima;
  • Commissioning: cold commissioning, hot commissioning, stress-testing components and circuits, pencapaian desain kinerja, serah terima, dimulai dengan peluncuran operasional baru, pertumbuhan penjualan yang relatif lambat, ketidakpastian teknologi di awal, kendali atas proses, masalah dalam distribusi, calon pembeli bisa lambat dalam mengubah kebiasaan konsumsi atau produksi mereka, hanya ada beberapa pesaing (atau tidak ada) dan semuanya membuat versi dasar dari barang tersebut;
  • Ramp-up: kemajuan ke desain penambangan dan kapasitas produksi (pabrik), mengatasi masalah yang muncul di awal proses, mencapai berkelanjutan parameter dan desain, kinerja ekonomi berdasarkan desain, harga tinggi karena biaya tinggi dan indeks produksi relatif rendah, masalah teknologi produksi, biaya besar pada litbang dan biaya pemasaran menempatkan produk baru dalam posisi keuangan yang berisiko, margin besar diperlukan untuk mendukung biaya yang diperlukan dalm mencapai pertumbuhan, umumnya memperbaharui klien dengan pendapatan tinggi, sasaran strategis para inovator adalah menciptakan permintaan utama secepat mungkin dengan tujuan menghilangkan ketidakpastian ini, untuk menciptakan pengetahuan tentang produk di pasar, untuk menginformasikan pasar tentang keunggulan inovasi, untuk mendorong pembeli membuktikan produk, untuk memperkenalkan produk di jaringan distribusi;
  • Steady-state production: manajemen tambang/operasi - semua fungsi, kesehatan dan keselamatan, produksi, kualitas, biaya, belanja modal, efisiensi, ekonomi, dll. Untuk menghadapi situasi baru ini, tujuan berubah menjadi memperluas dan mengembangkan pasar, memaksimalkan tingkat pekerjaan, membangun citra merek yang kuat, dan menciptakan loyalitas merek;
  • Expansion and growth: pro-aksi atau reaksi terhadap tekanan pasar, debottlenecking, ekspansi modal melalui studi kelayakan, rekapitalisasi, pergeseran teknologi, meningkatkan (improve) produk, menambahkan karakteristik lain ke dalamnya, mengintensifkan jaringan distribusi, mengurangi harga untuk menjangkau kelompok pelanggan baru, komunikasi untuk menciptakan citra merek dan awareness;
  • Maturity: pesaing berjuang untuk menemukan ceruk dan masuk ke dalamnya, investasi promosi mencapai proporsi normal sehubungan dengan penjualan, meningkatkan anggaran dalam R&D untuk mengembangkan perbaikan dalam produk, akhirnya, industri dibentuk oleh pesaing yang lebih kuat yang dorongan fundamentalnya adalah untuk menghasilkan keunggulan kompetitif, beberapa perusahaan raksasa yang menghasilkan sebagian besar produk, perusahaan yang memenuhi ceruk tertentu: spesialis di pasar, mengkhususkan diri pada produk dan berorientasi pada pelanggan, permintaan menjadi datar dan tumbuh hanya pada tingkat ekonomi, pasar tersegmentasi secara berlebihan, pasar produk didominasi oleh beberapa pesaing yang kuat dan pasar menjadi oligopoli, teknologi menjadi vulgaris, tujuan strategisnya adalah untuk mempertahankan dan, jika mungkin, untuk meningkatkan pangsa pasar dan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan atas pesaing langsung, membedakan produk berdasarkan kualitas, mengusulkan ke pasar atribut baru dan yang lebih baik, mencari ceruk baru. Mendapatkan keunggulan kompetitif melalui variabel pemasaran;
  • Nearing-depletion phase: ore-body mendekati penipisan, tidak ada mineralisasi tambahan atau batas sewa, nilai yang semakin berkurang (tidak ekonomis), meningkatkan biaya, pasar yang jatuh. Jika bijih masih ada, pertimbangkan premi opsi nyata yang dikeluarkan untuk menjaga opsi dimulainya kembali tetap hidup. Pertumbuhan penjualan berkurang dan produk memasuki tahap kematangan relatif. Ini dapat dibagi menjadi tiga sub-fase: Growth of the maturity - pertumbuhan penjualan mulai menurun. Stability of the maturity - penjualan jatuh tempo pada tingkat per kapita karena kejenuhan. Declination of the maturity - penurunan tingkat penjualan absolut. Klien mulai beralih ke produk dan pengganti lain. Harga diturunkan, begitu pula margin untuk distributor dan produsen;
  • Depletion: Penjualan produk menurun: produk baru dengan manfaat lebih besar, preferensi, rasa, kebiasaan konsumsi diubah seiring waktu dan produk kuno ditolak. Teknologi yang ketinggalan zaman, perubahan lingkungan sosial, ekonomi dan politik, pasokan produk semakin terbatas, konsentrasi industri, biaya untuk mempertahankan produk yang tidak produktif melampaui biaya yang muncul dalam laporan keuangan, perlu divestasi dengan cepat atau sangat selektif untuk menjadi seorang ahli.
  • Closure: menghentikan produksi, membersihkan lokasi (pemrosesan ulang, pembuangan, tailing, timbunan, dll), mematuhi peraturan lingkungan (dan EMPR) untuk memenuhi kondisi penutupan), membentuk kembali dan menyiapkan lahan untuk dikembalikan; dan
  • Post-closure: sertifikat penutupan, penggunaan lahan alternatif setelah reklamasi, menyerahkan kembali properti kepada pemilik aslinya, baik swasta atau Negara.

Pemangku Kepentingan dalam Bisnis Mineral dan Pertambangan

Mining Industry Stakeholders
Mining Industry Stakeholders


Kita telah memahami apa itu Mining Life Cycle dan Mining Value Chain secara singkat pada tulisan sebelumnya, Mining Life Cycle: Sebuah Pemahaman Singkat Apa itu Siklus Hidup Penambangan.

Sebelum lebih jauh memahami Minerals and Mining Business, perlu dan penting untuk diketahui bahwa terdapat pihak-pihak yang harus kita perhatikan. Pihak-pihak ini disebut dengan para pemangku kepentingan atau stakeholders.

Ada banyak jenis pemangku kepentingan (stakeholders) dalam bisnis pertambangan.

Ada yang terlibat secara langsung dalam proyek pertambangan, dan ada pula investor yang memiliki ekuitas di proyek tersebut. Di luar ini, ada lebih banyak lagi pihak-pihak yang merupakan pemangku kepentingan.

Pemangku kepentingan adalah pihak yang dapat dipengaruhi oleh bisnis; atau pihak yang memiliki pengaruh bisnis; atau pihak yang memiliki dampak pada bisnis, dan oleh karena itu mereka memiliki kepentingan dalam proyek atau perusahaan.

Pemangku kepentingan utama dalam sebuah proyek atau perusahaan adalah investor (pemegang saham), karyawan, pemasok, dan pelanggannya. Di luar pemangku kepentingan yang jelas ini, istilah ini diperluas untuk mencakup pihak-pihak yang terkena dampak tambahan (affected parties) termasuk masyarakat terdekat, pemerintah, asosiasi perdagangan, praktisi lingkungan dan kelompok serta pihak lain.

Diagram berikut menggambarkan beberapa pemangku kepentingan utama dalam bisnis pertambangan dan apa kepentingan utama mereka dalam bisnis itu. 

Mining Industry Stakeholders
Original Source: National Development | Mining Industry Overview | Extractives Hub -
https://extractiveshub.org/topic/view/id/21/chapterId/266

Dari diagram tersebut di atas, kita bisa melihat bahwa Pemerintah (government) merupakan salah satu pemangku kepentingan. Pemerintah atau melalui badan yang dibentuknya, mengharapkan pajak dan royalti serta berbagai kepentingan lain seperti bea masuk/ ekspor atau royalti atau bentuk partisipasi lainnya, termasuk melalui angkatan kerja, yang harus membayar pajak penghasilan pribadi, dan lain-lain. Jadi, pemerintah adalah pemangku kepentingan.

Komunitas sekitar (surrounding communities) juga merupakan pemangku kepentingan yang signifikan karena apa yang kita lakukan selama siklus hidup tambang akan berdampak pada komunitas lokal yang terdekat. Jadi, mereka juga masuk dalam pemangku kepentingan. Dalam operasional, faktanya kita mungkin akan menarik dan merekrut tenaga kerja dari komunitas lokal di sekitar wilayah operasional.

LSM (NGO) juga masuk dalam kategori pemangku kepentingan. Karena keberadaan mereka ingin memastikan bahwa Anda sebagai pelaku bisnis mineral dan tambang melakukannya dengan benar sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan, atau regulasi dalam bentuk lainnya. Jadi, LSM juga merupakan pemangku kepentingan.

Untuk lainnya, seperti operator tambang, investor, karyawan, kontraktor, supplier, konsumen, dll, tentu saja Anda sudah memahinya tanpa perlu dijelaskan lebih lanjut dalam tulisan ini.

Mining Life Cyle: Sebuah Pemahaman Singkat Apa itu Siklus Hidup Penambangan

Siklus Hidup Penambangan


Aspek penting dalam industri pertambangan berkisar pada siklus hidup penambangan (mining lifecycle) serta rantai nilai (value chain) yang saling terintegrasi.

Siklus Hidup Penambangan Mining Life Cycle
Siklus Hidup Penambangan


Siklus hidup penambangan secara umum meliputi proses berurutan dari tahap eksplorasi sampai dengan penutupan. Detail mengenai tahapan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Exploration:
    merupakan tahap eksplorasi atau penyelidikan dimana ini merupakan tahap awal dalam proses penambangan dengan tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi daerah-daerah mineralisasi atau deposit mineral. Dalam tahap ini, peran keilmuan geologi sangat besar. Misalnya dalam melakukan geokimia, geofisika, geolistrik, dan lain-lain.
  • Discovery:
    merupakan tahap penemuan dan kelayakan dengan tujuan utamanya adalah untuk menentukan keterjadian mineral dan deposit dalam daerah dan luas tertentu.
  • Assesstment:
    merupakan tahap penilaian, meliputi perencanaan & perancangan. Setelah sumber daya mineral diidentifikasi, kemudian perlu melakukan penilaian proyek, apakah sumber daya mineral tersebut dapat ditambang secara komersial. Termasuk juga aspek lainnya, misalnya aspek metalurgi, aspek sosial, aspek lingkungan, aspek pemasaran, aspek regulasi/hukum, dan lain-lain.
  • Development:
    merupakan tahap pembangunan dan pengembangan, meliputi konstruksi dan infrastruktur yang akan mendukung proses penambangan seperti konstruksi jalan, fasilitas material handling & delivery, pengupasan lapisan tanah atas (overburden removal), dan lain-lain.
  • Production:
    merupakan tahapan operasi tambang atau proses produksi secara day-to-day mulai dari pengeboran & peledakan (drilling & blasting), aktivitas metalurgi, sampai dengan loading ke tujuan/pasar/konsumen.
  • Closure:
    merupakan tahap penutupan tambang, dimulai dari dekomisioning & penutupan, perencanaan penutupan & implementasi, sampai dengan penyelesaian.


Mining Value Chain
Mining Value Chain



Sedangkan yang dimaksud dengan rantai nilai (value chain) itu adalah melihat di mana nilai yang cukup besar atau nilai apa pun yang ditambahkan atau dikurangi dari aktivitas mineral yang dilakukan pada saat dieksploitasi, atau bahkan sebelum dieksploitasi. Termasuk nilai setelah tahap eksploitasi selesai, apa yang terjadi pada nilai aset setelah penutupan tambang juga menjadi bagian yang tak terpisahkan.

Jadi, ketika kita melihat siklus hidup penambangan, kita harus mempertimbangkan tahap paling awal dari konseptualisasi siklus hidup penambangan diatas.

Misalnya, kita mungkin tidak tahu bahwa sebenarnya ada deposit ekonomi yang tersedia dan melalui pekerjaan survei tinjau (reconnaissance) di tahap awal kita dapat menentukan bahwa ada area geologi yang menarik di mana orang dapat menemukan mineral yang memiliki nilai ekonomi atau biasa disebut dengan kejadian ekonomi dari sebuah mineral. Selain hal tersebut, yang perlu diperhatikan adalah kita perlu melihat bagaimana pembiayaannya, bagaimana kita akan benar-benar mencari mineral itu karena kita membutuhkan uang. Jadi disitulah kita memperkenalkan komponen rantai nilai dalam siklus hidup tersebut untuk mengatakan bahwa: "saya perlu mendekati pasar ekuitas".

Sumber keuangan:
  • Exploration:
    Ekuitas termasuk modal awal (seed capital), ekuitas swasta, skin-in-the-game (ekuitas pemilik) 
  • Discovery:
    Ekuitas termasuk modal awal (seed capital), ekuitas swasta, penawaran saham perdana (IPO atau listing ekuitas), mitra stratejik (ekuitas).
  • Assessment:
    Ekuitas swasta, peningkatan modal (shares issue/rights offer), mitra stratejik, kongsi (joint venture partner).
  • Development:
    Pasar ekuitas, commercial debt, mitra stratejik, development/construction partner (BOO atau BOOT contracts), offtaker, metal streaming and forward or derivative markets.
  • Production:
    Pasar ekuitas, commercial debt, mitra stratejik, offtaker, metal streaming and forward or derivative markets.
  • Closure:
    Drawdown mulai dari environmental trust fund atau off-balance sheet funding.

Seperti diketahui, pada tahap awal eksplorasi kita tidak dapat mengajukan pinjaman atau hutang. Meski sebenarnya ada sangat sedikit instrumen keuangan yang tersedia, namun sebagian besar instrumen tersebut terkait dengan ekuitas.

Dr. Eric Lilford menyebut bahwa ekuitas terkadang disebut sebagai "skin in the game". "Skin in the game" adalah kondisi di mana kita memiliki manajemen tambang, para founders dari deposito biasanya memasukkan sebagian dari neraca atau uang mereka sendiri ke dalam bisnis hanya untuk memulai bola bergulir. Kemudian mereka bisa melihat ekuitas. Dan sejak permulaan eksplorasi bahwa ekuitas belum tentu menjadi ekuitas yang terdaftar, mungkin ekuitas swasta, tidak terdaftar dengan maksud untuk merealisasikan nilai di kemudian hari. Bagian ini merupakan bahasan paling menarik terkait ekonomi yang terkait dengan siklus hidup tambang dan dengan rantai nilai. Jadi cukuplah untuk mengatakan bahwa sejak awal Anda memiliki keberlanjutan yakni dari tahap awal, tahap menengah, tahap matang (mature), komponen kehidupan suatu operasi, entah itu tambang terbuka (open-pit mining) atau di bawah tanah (underground mining), mereka melalui siklus yang serupa.

Survei tinjau (reconnaissance) awal, yang akan bersifat eksplorasi, misalnya geomagnetik, geolistrik, dan lain-lain. Sampai ke tahap eksplorasi dimana kita akan melihat metodologi eksplorasi, jenis pemboran apa yang akan dilakukan, jenis eksplorasi apa yang dipilih misalnya apakah kita melakukan penggalian, apakah kita benar-benar melakukan pengeboran, apakah kita melakukan jenis pekerjaan eksplorasi invasif lainnya dan berpotensi non-invasif.

Bagaimana dengan pengujian laboratorium?

Pengujian laboratorium, juga termasuk dalam siklus hidup penambangan. Karena kita juga akan dan perlu untuk mempertimbangkan berbagai komponen dari apa yang terjadi di laboratorium, jenis analisis apa yang dilakukan dan apa arti hasilnya, serta analisis lainnya.

Siapa yang mendapatkan informasi itu dan bagaimana informasi tersebut diproses untuk kemudian menentukan apakah Anda memiliki sesuatu yang berharga atau tidak, yang lagi-lagi dimasukkan ke dalam rantai nilai itu.

Di luar itu, seseorang akan melakukan pekerjaan lainnya yakni mencari konsultan. Karena pekerjaan besar ini tidak dapat dikerjakan sendiri, disamping untuk menghindari risiko dan menyerahkan kepada ahlinya. Dalam mempekerjakan konsultan, dapat berupa untuk pekerjaan mendesain dan merancang operasi penambangan, merancang tambang dan kemudian kita bisa masuk ke tahapan selanjutnya: konstruksi.

Pada akhirnya kita sampai pada tahap commissioning sebuah tambang.

Setelah dibangun, kita akan memiliki beberapa tahapan commissioning yang perlu dilalaui. Mulai dari cold comissioning yakni tahapan untuk memastikan peralatan dapat berjalan sebelum dilakukan umpan material, warming-up hingga tahapan hot-commissioning, yang merupakan proses di mana kita menyalakan operasional secara efektif, termasuk meningkatkan produksi dan menyempurnakan fasilitas metalurgi. Dan ini masih merupakan bagian dari siklus hidup & rantai nilai tambang.

Dalam fase peningkatan, kita akan melakukan peningkatan kapasitas produksi. Kita meningkatkan laju produksi melalui meningkatkan fasilitas bijih mineral, fasilitas penerima, fasilitas pemrosesan, dan pada akhirnya mencapai tingkat produksi yang stabil. Sekali lagi, perlu diingat bahwa selama proses ini kita telah menambahkan nilai pada aset dasar itu sendiri dan jika kita adalah entitas yang terdaftar, kita tentu saja telah menambahkan nilai pada harga saham di pasar ekuitas.

Jadi melalui produksi kita mungkin memiliki fase pertumbuhan, mungkin juga melakukan akuisisi strategis, atau juga dapat melakukan sesuatu yang benar-benar mengubah paradigma perusahaan itu sendiri, tetapi pada akhirnya karena sifat bijih-mineral yang menipis, pada akhirnya sebuah tambang akan sampai di ujung dan berakhir.

Dan tergantung pada posisi Anda, misalnya terkait manajemen yang telah dilakukan sejauh mana menyangkut strategi perusahaan, karena terbatasnya bijih-mineral itu bisa jadi merupakan akhir dan kehancuran dari perusahaan pertambangan yang Anda kelola.

Namun, jika kita memiliki strategi di mana ternyata kita memiliki aset tambahan, ruang untuk mengeksplorasi brownfields, greenfields, dapat memperpanjang umur perusahaan kita.

Namun yang perlu diingat bahwa aset memiliki sifat terbatas. Setelah kita sampai pada puncak operasi, kita tentu akan masuk ke fase deklinasi hingga akhirnya sampai ke fase penutupan tambang.

Orang mungkin mengatakan bahwa pada saat sampai di tahap penutupan tambang, kita tidak memiliki nilai yang tersisa. Sejauh menyangkut rantai nilai, di tahap ini kita telah menurunkan nilai menjadi nol bersih. Meskipun perlu diingat kembali bahwa pasca-penutupan tambang, lahan yang ada dapat dikembalikan untuk penggunaan komersial dalam bentuk lainnya.

Selalu ada kemungkinan.

Tren Transformasi Digital Industri Manufaktur di Tahun 2021

“90% of CEOs believe the digital economy will impact their industry, but less than 15% are executing on a digital strategy.” — MIT Sloan and Capgemini

Memahami scope perubahan

Sebelum tahun 2020, transformasi digital adalah sebuah kekuatan tersendiri. Lebih dari separuh dari semua Produk Domestik Bruto (PDB) di seluruh dunia telah menjadi digital (IDC, 2018) karena bisnis menghasilkan pendapatan dari aplikasi perangkat lunak yang telah dikembangkan. 

Kemudian di awal 2020, dunia dilanda pandemi global dan transformasi digital mengalami perubahan.

Entitas bisnis tidak lagi melihat transformasi digital semata-mata sebagai sumber inovasi. Transformasi digital telah menjadi syarat bagi kelangsungan bisnis, memungkinkan tim untuk bekerja di mana saja dan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan cepat dalam menghadapi setiap krisis yang datang. Transformasi digital menawarkan kestabilan dan kegesitan bagi perusahaan, baik untuk wilayah operasional, tenaga kerja, dan pelanggan.

Dengan transformasi digital, organisasi mengolah data menjadi nilai yang bermakna, menemukan cara baru dan pendekatan baru untuk melayani pelanggan, dan membangun solusi yang relevan untuk lingkungan sosial-ekonomi yang berubah dengan cepat. Dengan berhasilnya ekonomi digital yang dikembangkan, maka berhasil pula apa yang disebut dengan transformasi digital. Dan itulah sebenarnya yang dimaksud dengan transformasi digital.
 
4 Tren Pendorong Perubahan dalam Bisnis 

Munculnya komputasi awan atau yang kita kenal dengan cloud membawa ledakan ketersediaan data untuk organisasi. Untuk pertama kalinya, perusahaan teknologi memiliki kemampuan komputasi dan penyimpanan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data-data penting, memungkinkan perusahaan untuk merespons hal-hal yang berada di luar kendali mereka dengan cepat.

Dari dinamika perkembangan teknologi tersebut, dan beragam peristiwa global baru-baru ini, ada empat tren yang muncul dan ditangkat oleh Microsoft, yaitu:

Tren 1: Setiap perusahaan akan menjadi perusahaan teknologi
Di banyak organisasi, upaya transformasi digital telah berlangsung selama beberapa tahun. Pada tahun 2020, upaya-upaya tersebut dipercepat. Kebutuhan akan kelangsungan bisnis selama masa perubahan yang cepat, serta kebutuhan untuk bekerja dengan cara berbeda karena adanya keterbatasan, atau untuk mencapai penghematan biaya, telah membuat transformasi digital menjadi prioritas. Seperti yang disampaikan oleh CEO Microsoft, Satya Nadella, "Kami telah melihat transformasi digital setara waktu dua tahun dalam dua bulan."

75% pemimpin bisnis melaporkan bahwa mereka telah menciptakan produk dan layanan baru.
73% perusahan melaporkan bahwa mereka saat ini sedang membuat properti intelektual (IP) pihak pertama mereka sendiri dengan menggunakan teknologi generasi berikutnya seperti Machine Learning (39%), Internet of Things (37%), Artificial Intelligence (32%), Blockchain (29%), dan Augmented Reality (21%).

Selamat Tahun Baru 2021

 

Untuk para pembaca,

Kalimat pertama yang ingin saya sampaikan adalah: "Makin cepat saja waktu berlalu."

Tentu kita tidak ingin menyesali apa yang sudah terjadi sepanjang 2020. Tahun yang kata banyak orang, "it's getting worst enough". Merujuk kepada pandemi Covid-19 yang hampir setahun kita jalani dengan serba terbatas. Meski ada harapan dan kabar baik bahwa vaksin telah ditemukan dan akan segera dilakukan vaksinasi mulai 2021. Vaksin memang diharapkan sebagai game changer terhadap pandemi yang berdampak ke banyak sektor, terutama sektor ekonomi. Di semua negara.

Optimisme, sebagai bagian dari sikap berprasangka baik, memang sebaiknya dan seharusnya kita sertakan dalam menjalani kehidupan. Namun, realistis juga perlu kita ikutkan sebagai bagian dari proses kita untuk memahami hidup. Karena memahami hidup bukan sekadar menjalaninya saja, namun juga mempertimbangkan dampaknya ke masa berikutnya. Atau bahkan kehidupan selanjutnya.

Ribut-ribut itu juga bagian dari cerita kehidupan. Dimana suka dan duka hanyalah wajah yang harus Anda terima secara legowo. 

Bersyukur harus terus kita utamakan. Ini pesan sederhana namun universal. Entah kenapa, syukur seperti menjadi sebuah kebaikan yang diajarkan oleh semua.

Orang beragama mengajarkan untuk bersyukur.
Orang berpendidikan memberikan contoh untuk selalu bersyukur.
Orang sukses selalu berpesan agar selalu bersyukur.

Pun juga orang tidak beragama, tidak berpendidikan, ataupun orang-orang yang gagal.

Maka, pesan syukur menjadi bagian yang perlu saya tulis disini untuk menjadi pengingat bagi saya pribadi dan siapa saja yang membaca ini dan mau menerimanya sebagai sebuah sikap baik.

Tulisan ini sepenuhnya hanyalah basa-basi.
Basa-basi untuk sekadar menyampaikan sedikit sudut pandang saya bahwa syukur adalah hal yang bisa membuat kita tetap menjadi diri kita sendiri.

Maka saya rasa perlu untuk menyampaikan rasa syukur untuk semuanya. Baik yang pernah kenal dengan saya, yang masih kenal saya, yang sudah tidak kenal saya, maupun yang belum dan tidak kenal saya. Baik yang pernah membantu saya secara langsung, membantu saya secara tidak langsung, membantu saya dalam doa dan/atau ingatan, juga kepada mereka yang tidak merasa telah membantu saya. Semoga di 2021 nanti, atau kapan pun, cita-cita dan niat baik saudara/i sekalin terwujud dan mendapat Ridho dari Tuhan YME. Aamin YRA.

Salam.


Salah Kaprah Passion


Kata passion memang sudah menjadi mantra. Mau tidak mau, mainstream anak mudah kita saat ini akan terpengaruh dan mungkin juga terinspirasi oleh banyaknya tokoh inspiratif yang mempromosikan kata tersebut. Secara harfiah bisa jadi betul bahwa passion bisa menjadi kunci meraih kesuksesan. 

Saya nyatakan sebagai bisa jadi betul karena banyak hal di dunia ini yang terjadi secara kebetulan.

Namun, jika kita bertanya dan coba selidik ke orang-orang generasi terdahulu dimana mereka tidak mendapatkan promosi perihal kata "passion" maka sudah tentu mereka akan menjawab bahwa bukan passion lah kunci mereka meraih kesuksesan.

Misalnya jika bertanya ke Dahlan Iskan yang punya bisnis Jawa Pos Group. Jelas bukan passion jawaban yang akan disampaikannya. Atau ke Ciputra. Apalagi ke keluarga Sampoerna atau Hartono.

Teman-teman saya yang Tionghoa juga kurang begitu menerima jika promosi "passion" dijadikan semacam mantra dan jalan menuju kesuksesan. Di keluarga, mereka diajarkan bahwa untuk meraih kesuksesan adalah harus memiliki mental mandiri, mental yang kuat dan mental pemenang. Yang jika dipecah dapat kita bagi-bagi menjadi beberapa sifat seperti visioner, disiplin, gesit, fokus, dan totalitas. Maka kata "passion" tidak dimasukkan kedalam kamus untuk meraih sukses.

Saya nyatakan bisa jadi betul juga karena definisi terkait sukses itu berbeda-beda untuk setiap kepala. Maka sebenarnya juga tidak masalah jika ada banyak orang yang menjadikan "passion" sebagai landasan untuk meraih sukses yang dibayangkannya. 

Namun sebagai pemikiran, maka saya rasa perlu untuk menuliskannya dan mempermasalahkannya.

Hipotesisnya adalah tidak benar bahwa passion adalah kunci meraih sukses. Namun sayang sekali metoda penelitiannya tidak ilmiah dan hanya berbasis subjektifitas. Oleh karenanya, jika Anda tidak setuju dengan hipotesis saya diatas, sebaiknya jangan meneruskan untuk membacanya. 

Menurut saya, banyak yang salah kaprah terhadap "passion". Karena dimensi "passion" itu akan membuat Anda sulit untuk naik kelas. Passion membuat Anda terbatas. Ia mengekang Anda. Ia membuat Anda tak sadar telah membangun pagar untuk diri Anda. Sementara ada banyak sekali tanah tak berpenghuni di luar sana yang siap untuk Anda takhlukkan, kalau tak boleh disebut siap untuk Anda jajah.

Maka saya kurang tertarik sejak dulu terhadap siapa saja yang mempromosikan kata "passion" sebagai jalan ninja-nya.
+